Punya Daya Saing Tinggi, Ritel Modern Kini Dijejali Produk Lokal

Jakarta: Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan saat ini sebanyak 80 persen dari produk yang dijual di ritel modern berasal dari produk-produk lokal.

"Artinya, produk lokal kita itu sekarang sudah diminati dan mempunyai daya saing," ucap Budi di Jakarta, dikutip Sabtu, 16 Agustus 2025.

Budi menegaskan, agar UMKM bisa menguasai pasar dalam negeri, dibutuhkan kerja sama berbagai pihak mulai dari pemerintah, swasta dan juga masyarakat itu sendiri.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik mengatakan ada sebanyak 29 juta UMKM yang bergerak di sektor pangan.

Mengingat pentingnya sektor pangan ini, pemerintah telah memberikan fasilitasi dari sisi permodalan dengan menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dialokasikan sebesar Rp300 triliun di tahun ini untuk memberikan akses permodalan UMKM.

"Pada Agustus penyalurannya (KUR) sudah sampai ke Rp160 triliun, jadi sudah lebih dari separuh sudah tersalurkan," beber Riza.
 

Baca juga: Mendag Pecut Penggunaan Produk Dalam Negeri

(Mendag Budi Santoso saat memperingati Hari Retail Modern Indonesia 2025. Foto: MI/Naufal Zuhdi)
 

Perdagangan dalam negeri jadi kunci kestabilan ekonomi

Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menekankan perdagangan dalam negeri menjadi kunci daripada kestabilan ekonomi dan politik.

"Kita harus memastikan dalam negeri ini penjualannya makin bagus, dan kita 50 persen lebih sektor konsumsi," ucap Budihardjo.

Sebagai pengelola ritel modern, sambung dia, Hippindo mengemban tanggung jawab untuk membukakan pasar untuk para UKM. Oleh karena itu, dirinya menyatakan mendukung UKM Pangan Award goes to Retail Modern yang merupakan kurasildari Hippindo terhadap UKM Pangan yang didukung oleh Kementerian Perdagangan. 

"Jadi Hippindo konsisten selain program untuk ekspor ritel kita juga ada yang ke luar negeri, kita akan perkuat perdagangan dalam negeri," tegas Budihardjo.

Selain itu, dirinya juga mendorong Gerakan Belanja di Indonesia Aja (BINA) yang dipadukan dengan Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 sebagai upaya meningkatkan daya beli masyarakat.