800 Ribu Hektare Perkebunan Dipakai untuk Genjot Komoditas Strategis

Ilustrasi. Foto: Dok MI

800 Ribu Hektare Perkebunan Dipakai untuk Genjot Komoditas Strategis

Naufal Zuhdi • 14 August 2025 13:05

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pemerintah terus melakukan percepatan pembangunan sektor perkebunan nasional. Ia mengungkapkan pemerintah akan melakukan program pengembangan 800 ribu hektare komoditas perkebunan strategis.

”Kita akan melakukan pengembangan komoditas perkebunan strategis, seperti kelapa, kakao, mete, tebu, pala, kopi, dan lada. Total luasan kurang lebih 800 ribu hektare,” kata Mentan Amran usai rapat bersama perusahaan dan asosiasi petani di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, dikutip Kamis, 14 Agustus 2025.

Amran menerangkan program besar ini mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto. Penguatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dalam negeri dan kesejahteraan petani.

“Bapak Presiden sudah berikan anggaran kurang lebih Rp8 triliun. Ini akan membantu petani-petani seluruh Indonesia. Insyaallah nanti melibatkan sekitar satu jutaan tenaga kerja,” terangnya.
 

Baca juga: 

Pedagang Beras di Pasar Tradisional Kebanjiran Untung Gegara Marak Beras Oplosan



(Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Metrotvnews.com/Kautsar)

Swasembada gula

Untuk komoditas tebu, Amran menargetkan replanting sekitar 100 ribu hektare di 2025. Ia juga memproyeksikan Indonesia dapat swasembada gula dalam dua tahun ke depan.

“Ini bersama PT Perkebunan menjadi ujung tombak. Tebu kita replanting kurang lebih 100 ribu hektare dan kemungkinan besar kita akan selesaikan dalam waktu 6 bulan. Kita upayakan pengembangan tebu 2-3 tahun berturut-turut, insyaallah kita akan capai swasembada white sugar paling lambat dua tahun ke depan. Itu mimpi kita,” tutur dia.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, mengapresiasi langkah cepat Kementan. Ia optimistis target produksi gula nasional dapat terdongkrak.

“Kalau tahun lalu target kita 2,4 juta ton. Tahun ini kita rencanakan minimum 2,7 juta ton. Mudah-mudahan ini menjadi produksi tertinggi secara nasional. Pak Menteri tadi menargetkan 1-2 tahun ke depan kita sudah selesai swasembada kira-kira seperti itu,” ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)