Jakarta: Nyeri dan kelemahan pada kaki kerap dianggap sekadar kram atau radang sendi. Namun, Dokter spesialis jantung intervensi dari Apollo Spectra Hospital, Chennai, Dr. Palani Kannan, mengatakan keluhan tersebut bisa menjadi gejala Peripheral Arterial Disease (PAD), salah satu bentuk penyakit jantung tersembunyi.
"Banyak pasien menduga nyeri yang dirasakan berasal dari masalah sendi di pinggul, pergelangan kaki, atau telapak kaki. Padahal, kondisi ini sering kali berkaitan dengan berkurangnya aliran darah ke tungkai akibat PAD," kata Palani dikutip dari Hindustan Times, Minggu, 28 September 2025.
Berbeda dengan penyakit jantung pada umumnya yang menimbulkan rasa tidak nyaman di dada, rahang, atau lengan, PAD lebih sering memunculkan keluhan di bagian tubuh bawah.
Gejalanya antara lain nyeri pada paha atau betis saat berjalan (
intermittent claudication) yang mereda setelah istirahat, kulit kaki tampak mengkilap, rambut rontok, pertumbuhan kuku lambat, mati rasa, hingga perubahan warna kulit.
Palani menambahkan sejumlah faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan terkena PAD, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, usia di atas 50 tahun, kebiasaan merokok, hingga riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
Sebagai langkah pencegahan, dia menyarankan berhenti merokok, rutin memantau tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, menjaga berat badan ideal, serta menerapkan pola makan sehat dengan memperbanyak sayuran hijau, kacang-kacangan, alpukat, hingga biji-bijian. Pengelolaan stres dan tidur yang cukup juga menjadi bagian penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah.
"Kesadaran dini dan penanganan tepat waktu bukan hanya menyelamatkan kaki, tapi juga nyawa," tutur Palani.
Streaming