Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie. Metrotvnews.com/ Hendrik Simorangkir
Hendrik Simorangkir • 23 September 2025 15:54
Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menjawab kritikan yang dilontarkan mantan penyanyi cilik Trio Kwek Kwek, Leony Vitria Hartanti soal pengelolaan anggaran.
Pemkot Tangsel mengklaim laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) tahun anggaran 2024 yang disorot Leony sudah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Di dalam isi LKPD itu adalah seluruh kegiatan pemerintahan yang ada di dalam APBD yang sudah dilaksanakan dan sudah diperiksa BPK perwakilan Provinsi Banten. Berdasarkan itu kita mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian beberapa kali," kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, Selasa, 23 September 2025.
Benyamin menuturkan terkait belanja makan minum rapat yang disorot Leony sebesar Rp66 miliar, itu merupakan anggaran yang tersebar di 37 perangkat daerah, termasuk di antaranya ke sekolah, rumah sakit serta puskesmas yang ada di Tangsel.
"Penjelasannya adalah bahwa anggaran tersebar di 37 perangkat daerah, termasuk diantaranya 6 TK Negeri, 157 SD Negeri, 24 SMP Negeri, 3 RSUD, dan 35 Puskesmas di Kota Tangsel," jelas Benyamin.
Menurut Benyamin di dalam anggaran tersebut dipergunakan untuk menunjang belanja-belanja barang kegiatan pemberdayaan masyarakat.
"Misalnya Dinas Tenaga Kerja membuat kegiatan pelatihan Rp117 miliar, itu sendiri bukan hanya berada di satu unit dinas kerja, namun tersebar di seluruh kepala perangkat daerah, kalau di persentase dana itu 2,4 persen dari total seluruh belanja kita," ungkap Benyamin.
Benyamin menambahkan terkait anggaran yang disorot Leony, yakni terkait Pemkot Tangsel telah mengeluarkan Rp731 juta untuk perbaikan jalan hanya khusus perbaikan jaringan listrik.
"Rp731 juta itu enggak mungkin perbaiki jalan sebesar itu. Itu hanya satu khusus perbaikan jaringan listrik dan itu hanya di Pemkot saja, bukan se-Tangsel, makanya jumlah Rp731 juta dan itu sudah direncanakan," jelas Benyamin.
Sekretaris Daerah (Sekda) Tangsel, Bambang Noertjahjo, menambahkan khusus untuk perbaikan jaringan itu yakni masalah pelistrikan yang ada di Pemkot Tangsel, bukan perbaikan jalan.
"Perbaikan jaringan itu adalah pelistrikan yang ada di pemerintahan kota, sementara pemahaman dari masyarakat lebih ke perbaikan jalan. Rp731 juta itu diperuntukan kalau misalnya jaringan kabel jaringan listrik di sekolah atau lainnya membutuhkan perbaikan," ungkap Bambang.
Menurut Bambang di Tangsel jalan rusak yang telah diperbaiki dengan total biaya Rp538 miliar bukan Rp731 juta, seperti yang disorot oleh Leony.
"Untuk perbaikan jalan kita menggunakan kode rekening belanja modal perbaikan yang selama 2024 kita menganggarkan dan telah merealisasi sebesar Rp538 miliar," kata Bambang.
Selain itu, Bambang pun meluruskan, terkait masalah bantuan sosial yang juga disorot Leony, yakni menganalogikan satu bungkus mi instan diberikan ke masyarakat. Jika itu merupakan kode rekening untuk bantuan sosial yang diusulkan oleh kelompok masyarakat.
"Bantuan sosial adalah bagian dari pengentasan kemiskinan. Kita punya banyak sekali program, hibah kita mencapai Rp46 miliar kepada masyarakat dan seluruh institusi yang diberikan hak mendapatkan hibah. Kalau untuk pengentasan kemiskinan sendiri kalau kita hitung kumulatif, sudah menggelontorkan lebih kurang Rp648 miliar untuk pengentasan kemiskinan. Kita memahami bahwa kita sangat membuka diri untuk menjelaskan," ungkap Bambang.
Sebelumnya Leony Vitria Hartanti mengkritik pengelolaan anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui media sosialnya. Leony menilai sejumlah alokasi anggaran terlihat janggal dan nilainya fantastis.
Salah satu yang disorot Leony yakni biaya konsumsi rapat yang mencapai Rp60 miliar. Menurut Leony, anggaran untuk konsumsi rapat tersebut terpaut jauh dari pemeliharaan fasilitas umum, seperti jalan, jaringan, dan irigasi, yang hanya mendapat Rp731 juta.
"Mungkin di Tangsel enggak banyak jalan rusak, jadi segitu aja sudah cukup biayanya selama setahun. Kita enggak boleh suudzon," tulis Leony.
Leony pun membeberkan anggaran pengadaan suvenir dengan nilai Rp20,48 miliar. Di mana dalam nilai tersebut tercatat adanya kenaikan dibandingkan pada 2023, dengan angka Rp13,48 miliar atau naik sekitar 51,94 persen.
"Souvenir Pemkot Tangsel Rp20 M. Sampai penambah daya tahan tubuh dan pakaian pun, kita belanjain mereka," tulis Leony.