Ilustrasi. Medcom.id.
Sidoarjo: Mantan Ketua DPRD Jawa Timur sekaligus eks Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Kusnadi, dilaporkan hilang misterius sejak beberapa hari lalu. Hilangnya politisi senior yang tengah tersangkut kasus dugaan korupsi dana hibah kelompok masyarakat (pokmas) APBD 2019–2022 ini memicu adanya unsur penculikan.
Kabar hilangnya Kusnadi pertama kali dilaporkan oleh putranya, Tonny Kusdita Kunong, ke Polsek Balongbendo, Sidoarjo, pada Sabtu, 7 Juni 2025. Laporan itu tercatat dengan nomor SPTLKO/02/VI/2025/SPKT/JATIM/SDA/BALBEN dan ditandatangani oleh Bripka Sumari atas nama Kepala Kepolisian Sektor Balongbendo.
Menurut keterangan dalam laporan polisi itu, Kusnadi terakhir kali terlihat pada Kamis, 6 Juni 2025. Ia meninggalkan kandang ayam miliknya yang berada di Dusun Wonokayun RT 09 RW 05, Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat itu Kusnadi dijemput oleh tiga orang yang disebut sebagai rekan bisnis menggunakan mobil. Sejak saat itu, keberadaannya tidak diketahui.
Setelah dua hari pencarian tanpa hasil, keluarga Kusnadi memutuskan melaporkan kasus ini ke polisi. Tonny, sang anak, menyebut bahwa komunikasi terakhir dengan ayahnya terjadi sebelum dijemput orang yang mengaku akan mengajaknya dalam urusan bisnis.
Pihak Kepolisian Sidoarjo mengaku masih melakukan penyelidikan mendalam terkait hilangnya Kusnadi. Namun, dugaan penculikan belum bisa dipastikan secara resmi.
"Sabar ya mas, mohon waktu,” kata Kasi Humas Polresta Sidoarjo, Iptu Tri Novi Handono, saat dikonfirmasi Senin, 9 Juni 2025.
Sementara hingga berita ini ditulis, Tonny dan Kapolsek Balongbendo AKP Sugeng belum memberikan keterangan lebih lanjut.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena Kusnadi merupakan salah satu tokoh penting dalam pusaran kasus dugaan korupsi hibah pokmas yang saat ini tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kusnadi diketahui beberapa kali dipanggil untuk diperiksa oleh lembaga antirasuah tersebut.