Yogyakarta: Puluhan pendaftar Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA/K di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diakomodasi setelah dilakukan pencoretan data akibat ketidakvalidan berkas. Kondisi itu sempat jadi polemik.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhieman, menjelaskan ada 88 calon siswa diterima dari jalur afirmasi tersebut. Sementara 51 sisanya dari 139 pendaftar yang sempat dicoret dianggap tek memenuhi persyaratan.
"Sebanyak 88 yang diterima itu karena sudah melengkapi persyaratan," kata Suhirman, Jumat, 4 Juli 2025.
Sebanyak 139 pendaftar jalur afirmasi keluarga tidak mampu jenjang SMA/K sebelumnya dicoret karena dianggap yang memenuhi persyaratan saat verifikasi. Data yang diverifikasi tersebut dari Dinas Sosial kabupaten/kota dengan kondisi sebenarnya.
Suhirman mengatakan protes sempat terjadi dari para wali murid usai pencoretan 139 pendaftar itu. Menurut dia, kebijakan melengkapi dokumen persyaratan diterapkan untuk menampung mereka yang memang berasal dari keluarga tidak mampu.
Lantaran SPMB jalur domisili sudah ditutup, katanya, mereka diakomodasi untuk memenuhi jumlah kuota jalur afirmasi. Ia mengatakan keputusan itu diambil sebagai jalan tengah.
"Jadi ini dibuka lagi khusus jalur afirmasi. Kami akan umumkan melalui situs SPMB," jelasnya.
Salah seorang wali murid, Iwan Joko mengatakan anaknya terdaftar secara otomatis sebagai peserta jalur afirmasi ketika mendaftar SPMB secara daring. Ia menyatakan mengakses informasi ke Disdikpora DIY setelah memperkirakan keluarganya masuk kategori tidak mampu.
"Status itu (afirmasi) kami terima dari sistem. Kami juga sudah konfirmasi ke Dinas (Disdikpora DIY) bahwa itu boleh," ungkapnya.
Streaming