Langkah Menteri ESDM Mengevaluasi Izin Blok Migas Dinilai Tepat

Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi. Dok. Istimewa

Langkah Menteri ESDM Mengevaluasi Izin Blok Migas Dinilai Tepat

Achmad Zulfikar Fazli • 17 May 2025 22:51

Jakarta: Langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengevaluasi izin-izin blok minyak dan gas (migas) yang selama ini mangkrak dan tidak produktif dinilai tepat. Hal ini sebagai bagian dari model gerak cepat dalam membalikkan kurva lifting migas yang selama ini terus menurun.

“Silih berganti Menteri ESDM, tapi lifting minyak nasional terus menurun. Ketum Bahlil Lahadalia tidak ragu mengambil keputusan sulit demi menyelamatkan kepentingan nasional. Ini bukan sekadar evaluasi izin, ini adalah upaya strategis untuk membalikkan arah kurva lifting minyak yang selama ini terus melandai,” ujar Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi, dalam keterangannya, Sabtu, 17 Mei 2025.

Menurut dia, langkah Bahlil bentuk kepemimpinan yang solutif dan kolaboratif. Pengalamannya sebagai Kepala BKPM/Menteri Investasi membuatnya memahami secara utuh tantangan sektor energi, seperti keruwetan perizinan dan lambannya realisasi investasi.

“Menteri Bahlil punya nyali sekaligus visi. Ia tahu blok-blok migas yang tidur bukan hanya beban administratif, tapi ancaman langsung terhadap ketahanan energi bangsa. Maka ketika ia menyatakan akan mengevaluasi secara total bahkan meminta restu Presiden Prabowo itu adalah bentuk tanggung jawabnya terhadap masa depan energi Indonesia,” ujar Abdul Rahman.

Dia berharap proses evaluasi dilakukan secara transparan, adil, dan berbasis pada kinerja nyata. Izin usaha yang tidak menunjukkan kemajuan sebaiknya segera ditertibkan dan dialihkan kepada pelaku usaha yang memiliki komitmen dan kapasitas.

“Negara tidak boleh disandera oleh pemegang izin yang hanya duduk di atas potensi tanpa realisasi. Migas adalah sektor strategis yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak. Karena itu, kita semua wajib mendukung langkah Menteri Bahlil,” ujar mantan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini.
 

Baca Juga: 

Investasi Rp1 Triliun di Hulu Migas Bisa Mendulang Ekonomi hingga Rp5,43 Triliun


Dia menilai langkah Menteri ESDM ini sebagai momentum penting untuk mendorong potensi besar dari blok-blok migas yang telah ditemukan, namun belum dikembangkan (undeveloped discoveries). 

Terdapat sekitar 58 blok yang seharusnya bisa memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan lifting nasional. Namun, tantangan seperti lokasi geografis yang terpencil, kondisi sosial, faktor keamanan, dan keterbatasan finansial operator masih menjadi kendala utama.

Menurut Abdul Rahman, pemerintah perlu mengambil langkah strategis dan komprehensif, termasuk menghadirkan infrastruktur dasar di wilayah-wilayah remote seperti pelabuhan, jalan, dan akses pendukung lainnya. 

Koordinasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah juga harus diperkuat, terutama dalam mengatasi persoalan pertanahan yang dominan menghambat produksi migas di wilayah darat. Dia menambahkan kehadiran pemerintah dalam mencari solusi pendanaan sangat penting, termasuk melalui skema-skema inovatif seperti yang ditawarkan oleh Danantara.

“Ini adalah titik balik menuju target 1 juta barel per hari. Saya optimis, dengan pola kepemimpinannya, Pak Menteri Bahlil datang untuk membalikkan kurva lifting migas,” ujar Abdul Rahman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)