Ilustrasi media sosial/Medcom.id
M Rodhi Aulia • 19 May 2025 10:58
Jakarta: Keberadaan grup Facebook bertajuk Fantasi Sedarah memicu keresahan luas di tengah masyarakat. Grup tertutup yang sempat memiliki lebih dari 30 ribu anggota ini menyebarkan konten menyimpang bernuansa inses dan asusila.
Unggahan-unggahan di dalamnya tak hanya menyimpang secara moral, tapi juga dinilai melanggar hukum, terutama karena memuat foto anak-anak dan anggota keluarga secara vulgar.
Keresahan ini dirasakan langsung oleh warga. Banyak yang mengaku terkejut sekaligus khawatir dengan keberadaan grup tersebut.
“Baru kali ini saya lihat yang seperti itu. Saya langsung blok. Pemerintah harus lebih ketat mengawasi, dan pelakunya harus diproses hukum,” kata salah satu warga Jakarta, Edi, dalam program Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Senin, 19 Mei 2025.
Kekhawatiran serupa juga disampaikan Rizki, seorang warga yang aktif bermedia sosial. Ia menyoroti maraknya konten serupa di berbagai platform yang mudah diakses anak-anak.
Baca juga: Pemblokiran Grup Facebook Fantasi Sedarah Langkah Tegas Pemerintah
“Sering banget lihat konten begituan, terutama di Facebook dan TikTok. Anak kecil sekarang sudah banyak yang main medsos. Harusnya ada pengawasan yang lebih ketat supaya hal-hal kayak gini enggak dilihat anak-anak,” kata Rizki.
Grup Fantasi Sedarah menjadi sorotan setelah cuplikan tangkapan layar aktivitas anggotanya beredar luas di media sosial. Dalam tangkapan layar tersebut, terlihat sejumlah akun mengunggah wajah anggota keluarganya, termasuk anak-anak, dengan narasi menyimpang yang mengarah pada fantasi seksual.
Situasi ini memicu kemarahan publik dan mendorong aparat penegak hukum serta pemerintah untuk bertindak cepat. Upaya awal dilakukan dengan menelusuri akun-akun yang terlibat dan menutup grup tersebut.
Direktorat Siber Polda Metro Jaya telah membuka penyelidikan terhadap akun-akun yang tergabung dalam grup tersebut. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga sudah berkoordinasi dengan Meta, induk platform Facebook, untuk menghapus grup serta konten-konten terkait.
(Calista Vanis)