Ilustrasi bendera Indonesia dan Amerika Serikat. (Metrotvnews.com)
Willy Haryono • 18 October 2025 17:08
Jakarta: U.S.-ASEAN Business Council (USABC) resmi meluncurkan laporan “Bisnis AS untuk Indonesia (BISA)” di Jakarta pada Selasa, 14 Oktober 2025. Laporan tersebut menyoroti kontribusi strategis 35 perusahaan Amerika Serikat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja, pengembangan keterampilan digital, serta investasi pada inovasi dan pemberdayaan masyarakat.
Peluncuran laporan BISA dihadiri pejabat pemerintah, pemimpin bisnis, dan mitra pembangunan. Sejak 2003 hingga 2025, perusahaan-perusahaan AS tercatat telah menciptakan lebih dari satu juta lapangan kerja di berbagai sektor, mulai dari energi dan pertanian hingga manufaktur dan teknologi digital.
Selain itu, lebih dari lima juta individu telah menerima pelatihan keterampilan digital, termasuk cloud computing, keamanan siber, dan kecerdasan buatan (AI).
Presiden & CEO Interim USABC, Duta Besar (Purn.) Brian McFeeters, menegaskan bahwa bisnis AS berperan besar dalam mendukung prioritas ekonomi Indonesia.
“Laporan ini menggambarkan bagaimana bisnis AS berkontribusi terhadap agenda ekonomi ambisius Presiden Prabowo (Subianto), mulai dari investasi langsung, pengembangan tenaga kerja, hingga transfer teknologi,” ujar McFeeters, dalam siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal dan Hilirisasi BKPM, Nurul Ichwan, menyambut baik inisiatif tersebut.
“Amerika Serikat selalu berada di 10 besar investor asing di Indonesia. Tapi yang lebih penting adalah dampak nyata dari investasi tersebut — bagaimana ia membawa transfer teknologi dan peningkatan kapasitas SDM,” ucapnya. “Kalau kita ingin menuju Indonesia Emas 2045, penguasaan teknologi dan kualitas tenaga kerja harus menjadi prioritas.”