PM Israel Benjamin Netanyahu. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 19 October 2025 14:38
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu, 18 Oktober 2025, mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri kembali dalam pemilihan umum mendatang, seraya menyatakan keyakinannya bahwa ia akan memenangkan masa jabatan berikutnya.
Dalam wawancara dengan Channel 14, Netanyahu menegaskan akan maju lagi ketika ditanya tentang masa depannya di dunia politik. “Ya, dan saya yakin akan menang, dengan dukungan publik,” ujarnya.
Mengutip dari Anadolu Agency, Minggu, 19 Oktober 2025, pernyataan itu muncul sehari setelah penyiar publik Israel melaporkan bahwa Netanyahu tengah mempertimbangkan untuk memajukan jadwal pemilihan umum dari 3 November menjadi Juni, meskipun belum ada pengumuman resmi.
Berdasarkan hukum Israel, pemerintah dapat menggelar pemilihan lebih awal atas rekomendasi perdana menteri, dengan persetujuan presiden untuk membubarkan Knesset atau parlemen.
Survei yang diterbitkan oleh harian Maariv menunjukkan blok Netanyahu akan meraih 52 kursi, dibandingkan 58 kursi untuk kubu oposisi dan 10 kursi untuk partai-partai Arab “jika pemilu digelar hari ini.”
Untuk membentuk pemerintahan, sebuah koalisi harus memperoleh sedikitnya 61 dari total 120 kursi di Knesset. Para pemimpin oposisi secara konsisten menolak bekerja sama dengan partai-partai Arab.
Netanyahu, yang merupakan perdana menteri dengan masa jabatan terpanjang dalam sejarah Israel, telah memimpin dalam lima periode non-berturut-turut meski menghadapi sejumlah sidang korupsi.
Ia dituduh dalam tiga kasus—dikenal sebagai Kasus 1000, 2000, dan 4000—atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, yang seluruhnya ia bantah sebagai “kampanye politik” terhadap dirinya.
Selain kasus di dalam negeri, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada 21 November 2024 mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.
Baca juga: PM Israel Sebut Dakwaan Korupsi terhadap Dirinya Tuduhan ‘Konyol'