Hari Pahlawan Momentum Menghargai Pejuang Ketahanan Pangan

Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono. Foto: Dok. Istimewa.

Hari Pahlawan Momentum Menghargai Pejuang Ketahanan Pangan

Anggi Tondi Martaon • 10 November 2025 17:57

Jakarta: Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono menyerukan agar peringatan Hari Pahlawan tidak hanya menjadi momentum mengenang jasa para pejuang kemerdekaan. Tetapi juga menghargai jasa para pahlawan pangan Indonesia, yaitu petani, nelayan, peternak, dan para pemulia benih unggul.

Menurut Mardiono, mereka memiliki jasa perjuangan setiap hari untuk memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. “Kalau dulu para pahlawan berjuang mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan, maka hari ini para pahlawan pangan berjuang melawan tantangan alam, cuaca, dan ketidakpastian ekonomi untuk memastikan bangsa ini tidak kelaparan. Mereka adalah pahlawan bangsa masa kini,” kata Mardiono melalui keterangan tertulis, Senin, 10 November 2025.
 


Mardiono menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah kunci kedaulatan bangsa. Menurut dia, dalam konteks global yang penuh tantangan mulai dari perubahan iklim, krisis pangan, hingga fluktuasi harga komoditas, maka Indonesia harus memastikan sektor pangannya kuat dan mandiri.

“Negara yang kuat adalah negara yang mampu memberi makan rakyatnya dari hasil bumi sendiri. Karena itu, keberadaan para petani, nelayan, peternak, dan pemulia benih adalah benteng kedaulatan Indonesia,” ungkap Mardiono.

Mardiono menyoroti masih banyaknya tantangan yang dihadapi para pelaku utama sektor pangan. Seperti keterbatasan akses permodalan, infrastruktur produksi yang belum merata, serta regenerasi pelaku pertanian yang semakin menurun di kalangan muda.

Menurut Mardiono, hal ith menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

“Kita tidak boleh membiarkan para pahlawan pangan kita bekerja dalam kesunyian dan ketidakpastian. Sudah saatnya mereka memperoleh perhatian, perlindungan, dan kesejahteraan yang layak,” tutur Mardiono.

Sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Mardiono menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi lintas kementerian, lembaga, dan daerah dalam memperkuat sistem pangan nasional. Ia menilai, transformasi digital, inovasi teknologi budidaya, serta penguatan kelembagaan ekonomi rakyat seperti koperasi dan BUMDes menjadi kunci dalam memperkuat ekosistem pangan nasional.

“Kita harus membantu para pelaku pangan naik kelas. Melalui digitalisasi, pembiayaan inklusif, dan kolaborasi antar-daerah, kita bisa menjadikan sektor pangan bukan hanya penopang ekonomi desa, tetapi juga motor pertumbuhan ekonomi nasional,” sebut Mardiono.


Ilustrasi hari pahlawan. Foto: Dok. Media Indonesia (MI).

Pimpinan partai berlambang Kabah ini juga menegaskan bahwa PPP konsisten memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada pelaku utama sektor pangan. Sebab,  kerja para petani dinilai sebagai bagian dari ibadah. 

"Mereka bekerja untuk menyejahterakan umat dan menjaga keberlanjutan kehidupan. Itulah bentuk jihad ekonomi yang sesungguhnya,” ujar Mardiono.

Terakhir, Mardiono mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menghargai dan mendukung perjuangan para pahlawan pangan Indonesia. Caraya yaitu membeli produk lokal, tidak membuang makanan, dan berpartisipasi dalam gerakan kemandirian pangan nasional.

“Hari Pahlawan ini harus menjadi momentum untuk menyalakan kembali semangat gotong royong dalam menjaga ketahanan pangan. Mari kita hormati dan bantu para petani, nelayan, dan peternak kita. Karena dari tangan merekalah kehidupan bangsa ini terus terjaga,” pungkas Mardiono.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fachri Audhia Hafiez)