Carlo Acutis ditetapkan Paus Leo XIV sebagai santo milenial pertama Gereja Katolik pada Minggu, 7 September 2025. (Vatican News)
London: Seorang pemuda kelahiran London resmi menjadi santo milenial pertama di dunia dalam sebuah upacara penuh tradisi kuno yang dipimpin Paus Leo XIV di Vatikan pada Minggu, 7 September 2025.
Dalam hidupnya yang singkat, Carlo Acutis membuat website yang mendokumentasikan “mukjizat” untuk menyebarkan ajaran Katolik, sehingga ia dijuluki sebagian orang sebagai “influencer Tuhan.”
Kanonisasi Carlo sejatinya dijadwalkan akhir April, tetapi ditunda menyusul wafatnya Paus Fransiskus. Diperkirakan lebih dari satu juta orang telah berziarah ke kota Assisi di Italia, tempat jasad Carlo dibaringkan dan diawetkan dengan lilin.
Namun, ada satu lagi lokasi ziarah yang kini semakin ramai sejak pengumuman kanonisasinya, yaitu Gereja Our Lady of Dolours di London. Air baptis di bagian belakang gereja Katolik Roma yang berlokasi di Chelsea itu menjadi tempat Carlo dibaptis pada 1991. Di sampingnya, sebuah bilik pengakuan dosa lama diubah menjadi tempat penghormatan, berisi relik berupa sehelai rambut Carlo.
“Keluarganya bekerja sementara di London dalam bidang keuangan,” ujar Pastor Paul Addison, seorang frater di gereja tersebut.
“Mereka tidak banyak menggunakan gereja ini, tetapi memutuskan membaptis anaknya di sini. Jadi Carlo menjadi kilasan besar dalam kehidupan komunitas paroki,” tambahnya, dikutip dari BBC, Senin, 8 September 2025.
Masa Kecil Carlo Acutis
Carlo masih berusia kurang dari enam bulan saat keluarganya kembali ke Italia, tempat ia kemudian tumbuh besar di Milan. Di sana, ia dikenal gemar teknologi dan video game.
Meski beberapa kenalan menyebut Carlo tak terlihat sangat religius, saat remaja ia membuat website berisi dokumentasi mukjizat, di mana sebagian halamannya kini dipajang di gereja Chelsea.
Carlo meninggal dunia akibat leukemia pada usia 15 tahun. Setelah kepergiannya, sang ibu, Antonia Salzano, berkeliling dunia untuk memperjuangkan agar Carlo diangkat menjadi santo. Sebagai bagian dari proses, gereja harus membuktikan adanya “mukjizat.”
“Mukjizat pertama terjadi pada hari pemakamannya,” tutur ibunya.
“Seorang perempuan penderita kanker payudara berdoa kepada Carlo, ia seharusnya menjalani kemoterapi, tetapi kankernya hilang sepenuhnya,” jelasnya.
Pengakuan Mukjizat
Paus Fransiskus mengakui dua mukjizat Carlo, sehingga ia lolos proses kanonisasi dan dijadwalkan menjadi santo pada 27 April. Namun
Paus Fransiskus wafat seminggu sebelumnya. Sebagian peziarah yang datang ke Roma untuk menyaksikan kanonisasi justru turut menghadiri pemakaman sang paus.
Diego Sarkissian, seorang Katolik muda asal London, mengatakan ia merasa terhubung dengan Carlo.
“Dia suka main Super Mario di Nintendo lama, dan saya juga suka video game,” ujarnya.
“Fakta bahwa seorang santo melakukan hal-hal yang sama seperti kita, memakai jeans, terasa jauh lebih dekat dibandingkan santo-santo lain di masa lalu,” lanjut Diego.
Biasanya, persetujuan seseorang menjadi santo bisa memakan waktu puluhan hingga ratusan tahun. Namun, ada anggapan bahwa Vatikan mempercepat proses Carlo untuk menginspirasi kaum muda yang begitu erat dengan teknologi.
Baca juga:
Paus Leo XIV Tetapkan Carlo Acutis sebagai Santo Milenial Pertama