AS Awasi Ketat Visa Pelajar, Mahasiswa Indonesia Diimbau Patuh Aturan

Washington: Sehubungan dengan meningkatnya pengawasan dan penegakan aturan terhadap visa pelajar internasional oleh otoritas imigrasi Amerika Serikat (AS), seluruh mahasiswa Indonesia pemegang visa F-1 dan/atau J-1 diimbau untuk lebih berhati-hati dan memastikan kepatuhan terhadap seluruh ketentuan imigrasi yang berlaku.

Imbauan tersebut disampaikan Pemerintah Indonesia melalui akun instagram KBRI Washington DC, indonesiaindc, Sabtu, 12 April 2025.

KBRI Washington DC mengatakan bahwa visa F-1 dan J-1 mahasiswa Indonesia bisa dicabut atau revoked apabila terdapat pelanggaran, antara lain:

• Melakukan pekerjaan tanpa izin resmi (di luar OPT/CPT)
• Tidak mempertahankan status sebagai mahasiswa penuh waktu (full-time student)
• Terlibat dalam aktivitas yang melanggar hukum, baik hukum lokal maupun federal

Konsekuensi dari pencabutan visa F-1 dan J-1 mencakup:

• Tidak dapat kembali ke Amerika Serikat mesi form I-20 masih aktif
• Visa dinyatakan tidak berlaku dan tidak dapat digunakan
• Penolakan masuk kembali saat pemeriksaan imigrasi

Mengantisipasi hal tersebut, para mahasiswa Indonesia di AS diimbau untuk:

• Segera menghubungi Designated School Official (DSO) apabila terjadi perubahan status dan menghadapi kendala imigrasi
• Berkonsultasi dengan pengacara imigrasi profesional apabila diperlukan
• Tidak kembali ke AS tanpa visa F-1 atau J-1 yang sah dan masih berlaku
• Memastikan status imigrasi dalam kondisi aman sebelum melakukan perjalanan internasional atau mengambil keputusan penting
• Menghubungi hotline perwakilan RI setempat untuk akses bantuan kekonsuleran, jika menghadapi tindakan dari otoritas imigrasi AS

“Kami semua di KBRI maupun KJRI siap membantu. Tetap tenang dan semangat terus menjalani studi!” tulis KBRI Washington DC.

Nomor hotline perwakilan RI di AS:

KBRI Washington, D.C.: +1 202 569 7996
KJRI Chicago: +1 312 547 9114
KJRI Houston: +1 713 282 5544
KJRI Los Angeles: +1 213 590 8095
KJRI New York: +1 347 806 9279
KJRI San Francisco: +1 415 875 0793

Baca juga:  Pemerintahan Trump Cabut Visa Mahasiswa Peserta Aksi Dukung Palestina