Bursa Saham AS Ditutup Bervariasi Usai Aksi Ambil Untung

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Bursa Saham AS Ditutup Bervariasi Usai Aksi Ambil Untung

Eko Nordiansyah • 15 May 2025 08:20

New York: Bursa saham AS sedikit berubah pada Rabu, 14 Mei 2025. Perubahan ini karena investor beristirahat sejenak setelah reli kuat di awal minggu yang mendorong S&P 500 ke wilayah positif untuk tahun ini.

Melansir Xinhua, Kamis, 15 Mei 2025, Dow Jones Industrial Average turun 89,37 poin atau 0,21 persen menjadi 42.051,06. S&P 500 naik 6,03 poin atau 0,10 persen menjadi 5.892,58, memperpanjang reli dua hari dan bergerak lebih jauh ke wilayah positif untuk tahun ini. Indeks Komposit Nasdaq naik 136,72 poin atau 0,72 persen menjadi 19.146,81.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor kesehatan dan material memimpin penurunan dengan masing-masing turun 2,31 persen dan 0,96 persen. Sementara itu, sektor layanan komunikasi dan teknologi memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 1,58 persen dan 0,96 persen.

Saham teknologi memimpin pasar, dengan Nvidia naik 4,16 persen setelah mengumumkan rencana untuk mengirimkan 18 ribu cip kecerdasan buatan canggihnya ke Arab Saudi. Rekan pembuat cip AMD melonjak lebih dari empat persen, didorong oleh berita pembelian kembali saham senilai USD6 miliar.

Sejauh minggu ini, S&P 500 telah naik lebih dari empat persen, Dow Jones Industrial Average naik lebih dari satu persen, dan Nasdaq melonjak lebih dari enam persen. Reli baru-baru ini telah mengangkat S&P 500 lebih dari 21 persen dari level terendah intraday pada 7 April, ketika sebelumnya turun lebih dari 20 persen dari level tertinggi sepanjang masa pada Februari.
 

Baca juga: 

Perang Tarif Mereda, JPMorgan Turunkan Potensi Resesi AS



(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)

Sinyal positif kesepakatan dagang AS-Tiongkok

Peningkatan sentimen pasar mengikuti kemajuan dalam perundingan dagang Tiongkok-AS di Jenewa. Awal minggu ini, Amerika Serikat memangkas tarif impor Tiongkok menjadi 30 persen, sementara Tiongkok mengurangi bea masuk atas barang-barang AS menjadi 10 persen.

Langkah-langkah ini meredakan kekhawatiran akan perang dagang besar-besaran, setelah kedua negara mengancam akan mengenakan tarif di atas 100 persen bulan lalu.

"Meskipun kemajuan ini telah menyebabkan kemungkinan puncak ketakutan investor dan ketidakpastian kebijakan, masih banyak hal yang tidak diketahui tentang di mana tarif pada akhirnya akan berlaku," kata kepala strategi teknis di LPL Financial Adam Turnquist.

Menurut Deutsche Bank, ekuitas AS kemungkinan akan terus mengungguli dalam jangka pendek, berkat meredanya ketegangan perdagangan. Namun, ahli strategi Deutsche Bank Maximilian Uleer mencatat dalam sebuah laporan Rabu, meskipun ada keringanan tarif, beban jangka panjang kebijakan perdagangan mungkin masih lebih berat bagi perusahaan-perusahaan AS daripada perusahaan-perusahaan Eropa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)