Pakar hukum tata negara Refly Harun. Foto: Youtube Metrotvnews.com.
Theofilus Ifan Sucipto • 6 August 2023 12:44
Jakarta: Pakar hukum tata negara Refly Harun meminta pemerintah lebih terbuka terhadap kritik. Hal itu dinilai sebagai vitamin bagi pemerintah memperbaiki kinerja.
"Walau diberi fasilitas baik tetap saja ada yang mengkritik, jadi terima saja sebagai vitamin demokrasi," kata Refly dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk 'Mengepung Rocky Gerung, Siapa Untung?' Minggu, 6 Agustus 2023.
Refly menyebut pemerintah perlu mengevaluasi diri ihwal arah perjalanan bangsa. Evaluasi itu terkait apakah Indonesia berada di jalur yang tepat atau belum.
"Kalau track-nya baik dan bagus, sesungguhnya pengkritik harus dilihat sebagai pengingat agar right track, jangan belok," papar dia.
Menurut Refly, pemimpin yang mudah menindak pengkritik adalah cerminan kurangnya kepercayaan diri. Sehingga, pemimpin itu sampai harus bergantung kepada kelompok pendukungnya.
"Pemimpin sudah kehilangan kepercayaan diri untuk berdiri di atas semua kelompok dan golongan," ujar dia.
Refly berharap pemimpin selanjutnya berbesar hati mau menerima kritik dan tidak bertangan besi. Sebab, seseorang yang memiliki kekuasaan cenderung mudah tergoda.
"Godaannya adalah menjadi jagoan. Jangankan begitu, dekat dengan penguasa saja sudah bisa macam-macam karena merasa tidak akan diganggu," tutur dia.
Seorang pemimpin, kata Refly, seyogianya tidak memiliki kecenderungan menindak. Melainkan memiliki karakter welas asih.