Lebih dari 75.000 Warga Palestina Mengungsi di Gaza dalam Beberapa Hari Terakhir

Banyak warga Palestina di Jalur Gaza terpaksa mengungsi di tengah peringatan serangan Israel. (Anadolu Agency)

Lebih dari 75.000 Warga Palestina Mengungsi di Gaza dalam Beberapa Hari Terakhir

Willy Haryono • 11 August 2024 19:24

Gaza: Lebih dari 75.000 warga Palestina telah mengungsi di Jalur Gaza barat daya dalam beberapa hari terakhir, kata kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Minggu, 11 Agustus 2024.

"Selama beberapa dekade, warga sipil Palestina telah terperangkap dalam perang dan konflik, terlalu sering," kata Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA, pada media sosial X.

"Hanya dalam beberapa hari terakhir, lebih dari 75.000 orang telah mengungsi di Gaza barat daya," tambahnya.

Lazzarini mencatat bahwa otoritas Israel mengeluarkan perintah tambahan dalam semalam yang memaksa lebih banyak orang untuk melarikan diri, "berulang kali."

Beberapa warga Palestina yang melarikan diri hanya mampu membawa anak-anak mereka, "beberapa membawa seluruh hidup mereka dalam satu tas kecil," tambahnya, melansir dari Anadolu Agency.

"Mereka pergi ke tempat-tempat yang penuh sesak di mana tempat penampungan sudah dipenuhi keluarga. Mereka telah kehilangan segalanya dan membutuhkan segalanya,” kata Lazzarini.

“Tidak seperti perang lainnya, penduduk Gaza terjebak dan tidak punya tempat untuk dituju,” imbuhnya.

Tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi Sabtu malam dan Minggu dini hari bagi penduduk di Jalur Gaza, yang terakhir dikeluarkan untuk “zona aman kemanusiaan” di Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

Ini menandai ketiga kalinya dalam sekitar seminggu tentara Israel memperluas perintah evakuasi di Khan Younis, tempat mereka mengumumkan dimulainya operasi militer ofensif pada hari Jumat.

Meski ada seruan pada hari Kamis dari para mediator, termasuk Mesir, AS, dan Qatar, untuk menghentikan permusuhan dan mencapai gencatan senjata serta perjanjian pertukaran sandera, Israel tetap melakukan serangan mematikan terhadap Gaza.

Serangan Israel telah menewaskan hampir 39.800 korban sejak Oktober menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Lebih dari 10 bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang.

Baca juga:  Israel Bunuh 100 Warga Palestina di Sekolah Gaza, UE: Sangat Mengerikan!

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)