Tencent Bukukan Laba Terendah Sejak 2019

Tencent. Foto: Unsplash.

Tencent Bukukan Laba Terendah Sejak 2019

Arif Wicaksono • 21 March 2024 13:39

Beijing: Raksasa internet Tiongkok Tencent membukukan laba tahunan terendah sejak 2019 meskipun ada sedikit perbaikan baru-baru ini dalam perekonomian Tiongkok dan sikap yang lebih lunak dari regulator terhadap sektor teknologi.
 

baca juga: 

Pendanaan Sektor Teknologi Berpotensi Naik di Semester Kedua 2024


Total laba bersih Tencent pada 2023 mencapai 115,2 miliar yuan (USD16,0 miliar), menurut pengajuan hasil tahunan di Bursa Efek Hong Kong sebagaimana dilansir Channel News Asia, Kamis, 21 Maret 2024.

Laba Tencent tertekan setelah pihak Beijing menerapkan langkah-langkah pengawasan yang lebih ketat. Sejak saat itu, pihak berwenang telah melonggarkan pendekatan mereka terhadap regulasi sektor teknologi domestik yang penting seiring dengan meningkatnya kekhawatiran yang lebih luas terhadap kesehatan perekonomian Tiongkok.

Tencent yang merupakan salah satu perusahaan gim terkemuka di dunia dan pengembang aplikasi perpesanan dan layanan Tiongkok WeChat mengumumkan total pendapatan sebesar 609,0 miliar yuan (USD84,6 miliar) pada 2023, naik 10 persen dibandingkan tahun lalu.

Pendiri konsultan teknologi Dolphin yang berbasis di Beijing Li Chengdong menuturkan meskipun ada tanda-tanda peningkatan baru-baru ini di sektor ini, hambatan peraturan untuk permainan baru masih relatif besar. Penyebabnya karena gim baru di Tiongkok harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan resmi dari pihak berwenang sebelum dirilis.

Penerbitan semua lisensi gim baru dibekukan selama sembilan bulan pada 2021, dan persetujuannya belum kembali secepat dan dapat diandalkan seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Bahkan jika (Tencent) mengembangkan gim baru, tidak ada jaminan mereka bisa mendistribusikannya,” kata Li.

Bidik kecerdasan buatan

Tencent dan beberapa pesaing domestiknya, termasuk Alibaba, Huawei dan Baidu, kini mengincar bidang kecerdasan buatan (AI) yang menjanjikan.

September lalu, Tencent meluncurkan Hunyuan, chatbot bertenaga AI yang dimaksudkan untuk bersaing dengan ChatGPT Amerika, yang layanannya tidak dapat diakses di Tiongkok.

Hunyuan sebagai model dasar tingkat atas dengan kinerja unggul dalam penalaran numerik, inferensi logis, dan percakapan multi-putaran. Namun Li menambahkan dalam jangka pendek, tidak banyak harapan bahwa pendapatan dari produk AI dapat menutupi biaya.

"Ketika banyak raksasa teknologi asal Tiongkok menyerbu AI, Tencent tetap berhati-hati dalam mengambil langkah besar," kata Pakar Teknologi di Beijing, Kevin Zhou.

Tencent, yang didirikan pada 1998 di tengah pesatnya perkembangan ekonomi Tiongkok, merupakan pemain kunci di sektor teknologi negara tersebut sebagai induk dari aplikasi super WeChat.

WeChat ada di sebagian besar ponsel di Tiongkok, yang digunakan untuk berbagai tujuan termasuk pengiriman pesan, panggilan, pembayaran digital, dan media sosial.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)