Mengenal ORI, Mata Uang Indonesia saat Kemerdekaan

Mata uang ORI. Foto: dok DJKN Kemenkeu.

Mengenal ORI, Mata Uang Indonesia saat Kemerdekaan

Medcom • 15 August 2024 10:56

Jakarta: Setiap 1 Oktober, masyarakat Indonesia merayakan Hari Oeang Republik Indonesia (ORI). Ini adalah waktu spesial untuk mengenang dan menghargai mata uang kemerdekaan pertama yang beredar di Indonesia saat perjuangan kemerdekaan.

Sebagai warga negara Indonesia, tentunya kita juga harus mengetahui bagaimana sejarah dari mata uang pertama tersebut.

Nah, berikut penjelasan yang dikutip dari laman Kementerian Keuangan, mulai dari sejarah hingga hikmah yang perlu kita renungi sebelum menginjak di hari perayaan Oeang Republik Indonesia.

Hari Oeang Republik Indonesia adalah kesempatan penting untuk merefleksikan perjalanan ekonomi Indonesia dan memberikan penghormatan kepada para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan kita.

Perlu diingat, penulisan "oeang" adalah ejaan lama sebelum reformasi ejaan. Meskipun saat ini ejaan yang benar adalah "uang," istilah "oeang" dalam konteks Hari Oeang Republik Indonesia memiliki makna historis yang mendalam.

ORI, atau Oeang Republik Indonesia, adalah mata uang pertama yang digunakan Republik Indonesia setelah merdeka. Pada 1 Oktober 1945, pemerintah Indonesia menetapkan penggunaan mata uang bersama di wilayah Republik Indonesia, yang mencakup uang De Javasche Bank, uang Hindia Belanda, dan uang Jepang.

Namun, pemerintah merasa perlu mengeluarkan uang sendiri sebagai alat tukar dan simbol kedaulatan ekonomi. ORI mulai beredar pada 30 Oktober 1946, meski lembaran ORI pertama tertulis dengan 17 Oktober 1945. Ini menunjukkan banyaknya tantangan dalam proses pembuatan dan peredaran ORI.

Di awal kemerdekaan, Indonesia menghadapi berbagai masalah. Tentara sekutu datang untuk menerima penyerahan kekuasaan dari Jepang karena adanya kekosongan kekuasaan di Indonesia. Belanda juga datang membonceng sekutu pada akhir September 1945 dengan niat menguasai kembali negara jajahannya.

Namun, Indonesia berhasil merdeka pada 17 Agustus 1945. Pada 19 Agustus 1945, PPKI memutuskan dua hal penting: membentuk 12 kementerian dan membagi Indonesia menjadi delapan provinsi.

Menteri Keuangan A.A. Maramis membentuk "Panitia Penyelenggara Pencetakan Uang Kertas Republik Indonesia" pada 7 November 1945 yang dipimpin oleh T.R. Sutan Pamuntjak. ORI pertama dicetak oleh Percetakan Canisius dengan desain sederhana, dua warna, dan pengaman serat halus.

Kemudian ORI resmi beredar pada 30 Oktober 1946 dalam bentuk uang kertas satu sen, dengan gambar keris terhunus di muka dan teks UUD 1945 di belakang. Pada hari yang sama, uang Jepang dan uang De Javasche Bank dinyatakan tidak berlaku lagi.

Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah kemerdekaan, Indonesia mengganti nama mata uangnya menjadi Rupiah (Rp). ORI kemudian digantikan oleh mata uang Rupiah. Namun, Hari Oeang Republik Indonesia tetap diperingati setiap tahun sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan perjuangan Indonesia untuk merdeka dan memiliki mata uang sendiri.
 

Alasan ORI diganti hingga menjadi rupiah


Ada beberapa alasan mengapa ORI digantikan oleh mata uang Republik Indonesia Serikat (RIS) dan kemudian rupiah:
 

1. Perubahan struktur pemerintahan

Setelah kemerdekaan, Indonesia mengalami perubahan dalam struktur pemerintahan. Pada 1949, Republik Indonesia Serikat (RIS) dibentuk sebagai federasi antara Republik Indonesia dan negara-negara bagian. RIS memperkenalkan mata uang baru sebagai simbol persatuan dan identitas federasi.
 

2. Stabilitas ekonomi dan pengendalian inflasi

Selama masa perang dan pasca-kemerdekaan, Indonesia menghadapi inflasi tinggi dan tantangan ekonomi. Mengganti mata uang ORI dengan RIS adalah langkah untuk menciptakan sistem moneter yang lebih stabil dan mengendalikan inflasi.
 

3. Konsolidasi mata uang

Penggantian mata uang dari ORI ke RIS juga merupakan bagian dari usaha untuk mengkonsolidasikan sistem moneter dan menyatukan berbagai mata uang yang berlaku di Indonesia.
 

4. Persiapan untuk kemerdekaan penuh

Pergantian mata uang dari RIS ke rupiah pada 1950 merupakan langkah penting menuju kemerdekaan penuh Indonesia. Mengadopsi rupiah sebagai mata uang resmi memperkuat identitas nasional dan kekuasaan ekonomi.
 
Baca juga: Jepang Perkenalkan Uang Kertas Baru dengan Hologram Anti Pemalsuan


Hikmah peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (ORI)


Nah, dari cerita perjalanan yang sudah dilalui pada masa itu, Peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (ORI) mengajarkan kita berbagai pelajaran yang bisa dijadikan hikmah di antaranya:
 

1. Kemandirian ekonomi

ORI mengingatkan kita akan pentingnya kemandirian ekonomi. Langkah ini adalah awal dari usaha membangun mata uang sendiri dan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing.
 

2. Kedaulatan dan kemerdekaan

ORI adalah simbol kedaulatan dan kemerdekaan. Peringatan ini mengingatkan kita akan perjuangan para pahlawan dan pentingnya menjaga kemerdekaan serta membangun negara yang mandiri.
 

3. Stabilitas ekonomi dan pengendalian inflasi

Peringatan ORI menekankan pentingnya stabilitas ekonomi dan pengendalian inflasi. Ini mengingatkan kita akan perlunya kebijakan moneter yang efektif dan pengelolaan yang baik terhadap pasokan uang.
 

4. Identitas nasional dan bangga menjadi bagian dari sejarah

Peringatan ORI memperkuat identitas nasional dan menghargai sejarah perjuangan bangsa. Ini mengingatkan kita untuk menyadari peran kita dalam sejarah dan tanggung jawab untuk memajukan negara. (Zein Zahiratul Fauziyyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)