Amerika Serikat (AS) serang pemberontak Houthi, Yaman. Foto: Anadolu
Medcom • 19 January 2024 19:05
Sanaa: Pada Kamis, kelompok Houthi di Yaman mengumumkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Inggris dilaporkan telah menargetkan Yaman dengan 13 rudal pada malam Rabu.
“Agresi Amerika-Inggris yang terus-menerus dalam melancarkan serangan dengan hampir 13 rudal tadi malam (Rabu) di negara kami mewakili tekad untuk melanjutkan agresi selama seminggu ini, melindungi entitas musuh Zionis (Israel),” Mohammed Abdul-Salam , juru bicara grup, menulis di X, sebagaimana dilansir dari Anadolu pada Jumat, 19 Januari 2024.
Abdul-Salam menekankan bahwa tindakan ini tidak akan menghentikan rakyat Yaman untuk terus memberikan dukungan kepada rakyat Palestina. Houthi juga menunjukkan keteguhan terhadap Gaza.
Selanjutnya, Abdul-Salam menyatakan bahwa kebebasan navigasi tetap terbuka untuk semua kapal di seluruh dunia. Kecuali kapal-kapal yang dianggap sebagai "musuh Zionis" atau kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki.
Menurut pihak militer AS, rudal dari Houthi dianggap sebagai ancaman besar terhadap pelayaran dan kapal-kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut.
“Pasukan Komando Pusat AS melakukan serangan terhadap dua rudal anti-kapal Houthi yang ditujukan ke Laut Merah Selatan dan bersiap untuk diluncurkan,” kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The Straits Times pada Jumat, 19 Januari 2024.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, dalam sebuah briefing di atas Air Force One, menyatakan bahwa serangan terbaru ini memiliki kemiripan dengan serangan pada 17 Januari. Serangan juga ditargetkan pada rudal-rudal Houthi, yang sedang dipersiapkan untuk diluncurkan ke bagian selatan Laut Merah.
Presiden Biden menyatakan bahwa serangan udara akan terus berlanjut, meskipun serangan tersebut tidak menghentikan Houthi. (Atika Pusagawanti)