Industri baja. Foto: Unsplash.
Tokyo: Produsen baja terbesar Jepang Nippon Steel mengatakan berencana untuk melakukan investasi tambahan sekitar USD1,3 miliar di dua pabrik US Steel sebagai bagian dari akuisisi yang tertunda terhadap perusahaan Amerika Serikat (AS) tersebut.
"Pengeluaran tersebut merupakan tambahan dari rencana investasi senilai USD1,4 miliar hingga 2026 yang sudah dijanjikan sebagai bagian dari proposal pengambilalihan," kata seorang juru bicara perusahaan, seraya menambahkan beberapa pengeluaran diperkirakan akan terjadi setelah 2027, dilansir Channel News Asia, Kamis, 29 Agustus 2024.
Rencana pengeluaran baru tersebut mencakup setidaknya USD1 miliar untuk meningkatkan kapasitas baja bermutu tinggi di Mon Valley Works, Pennsylvania dan USD0,3 miliar untuk meningkatkan fasilitas guna memperpanjang umur produksinya di Gary Works di Indiana.
Nippon Steel, yang menandatangani kesepakatan senilai USD14,9 miliar untuk membeli US Steel Desember lalu, telah berkomitmen untuk menghabiskan sedikitnya USD1,4 miliar untuk pemeliharaan dan investasi modal lainnya di fasilitas US Steel yang ada, meskipun rinciannya belum diungkapkan.
Persetujuan regulator
Kedua pembuat baja tersebut telah menerima semua persetujuan regulasi di luar Amerika Serikat untuk kesepakatan tersebut, tetapi menghadapi pertentangan politik, pengawasan regulasi AS, dan keberatan dari serikat pekerja United Steelworkers (USW).
"Investasi tersebut bergantung pada penutupan transaksi dan diterimanya persetujuan regulasi yang diperlukan," kata Nippon Steel,
Dia juga menambahkan desain dan spesifikasi terperinci akan ditentukan melalui studi rekayasa lebih lanjut. Pembuat baja terbesar keempat di dunia itu memperkirakan kesepakatan akuisisi akan tuntas pada paruh kedua 2024.