Israel dan Hizbullah asal Lebanon terlibat aksi saling serang di area perbatasan. (EPA)
Willy Haryono • 8 September 2024 12:53
Beirut: Tiga paramedis Lebanon tewas dan dua lainnya terluka — satu kritis — dalam serangan Israel di saat mereka menangani kebakaran di kota selatan Faroun, kata kementerian kesehatan Lebanon pada hari Sabtu.
"Pasukan Israel menargetkan tim dari Pertahanan Sipil Lebanon saat mereka sedang memadamkan kebakaran yang dipicu serangan udara Israel baru-baru ini," kata pernyataan kementerian, yang menyebutkan bahwa serangan itu mengenai sebuah mobil pemadam kebakaran.
Militer Israel mengatakan: "Hari ini, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menyerang dan melenyapkan teroris dari organisasi teroris Amal yang beroperasi di dalam struktur militer Hizbullah di wilayah Froun di Lebanon selatan."
Melansir dari voanews, Minggu, 8 September 2024, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengutuk serangan itu sebagai pelanggaran hukum internasional dan mengumumkan pertemuan darurat Senin mendatang dengan para duta besar Barat dan organisasi internasional untuk mengatasi permusuhan yang sedang berlangsung.
"Sampai saat ini, akibat agresi Israel, 25 paramedis dari berbagai tim ambulans telah tewas, bersama dengan dua petugas kesehatan, dan 94 paramedis dan petugas kesehatan telah terluka," tambah pernyataan kementerian kesehatan.
Kementerian kesehatan juga mengutuk serangan itu sebagai "serangan terang-terangan" terhadap aparat resmi negara Lebanon, yang menandai serangan kedua terhadap tim darurat dalam waktu kurang dari 12 jam.
Hizbullah mengeluarkan pernyataan, yang mengatakan bahwa mereka meluncurkan "skuadron rudal" sebagai tanggapan atas serangan Faroun, yang menargetkan markas militer Israel, yang menyebabkan jatuhnya korban.
Sekitar 140 warga sipil telah tewas akibat pemboman Israel di Lebanon sejak 8 Oktober, ketika permusuhan pecah antara militer Israel dan Hizbullah bersamaan dengan perang di Gaza.
Intensitas pertempuran antara Hizbullah dan Israel telah meningkat secara bertahap, menggusur puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan Lebanon-Israel.
Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, antara 8 Oktober 2023 hingga 26 Agustus, sedikitnya 133 warga sipil telah tewas. Menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, jumlah total korban mencapai 2.412, termasuk 564 kematian.
Baca juga: Sebuah Kendaraan di Lebanon Terkena Serangan Israel, 2 Orang Tewas