Polisi Tangkap 13 Demonstran Pro-Palestina yang Barikade Universitas AS

Polisi menangkap sekelompok demonstran pro-Palestina di area University of Minnesota, Senin, 21 Oktober 2024. (Anadolu Agency)

Polisi Tangkap 13 Demonstran Pro-Palestina yang Barikade Universitas AS

Willy Haryono • 22 October 2024 20:11

Minnesota: Polisi menangkap 13 demonstran pro-Palestina yang membarikade gedung administrasi di sebuah universitas di wilayah Midwest Amerika Serikat (AS) pada Senin malam kemarin..

Menurut pernyataan pihak universitas, Kepolisian University of Minnesota memasuki gedung tersebut dengan "dukungan yang diperlukan" dari Kantor Sheriff Hennepin County untuk membubarkan barikade.

Melansir dari Anadolu Agency, sekelompok pengunjuk rasa berkumpul di luar pintu masuk barat gedung dekat Northrop Mall pada Senin malam.

Mereka membarikade gedung dengan menggunakan meja, kursi, rak sepeda, dan palet kayu dari logam, mengunci pintu dengan kunci sepeda setelah berbaris dari rapat umum di luar Coffman Union.

Di saat para staf berada di dalam kampus selama barikade, mereka keluar dari gedung setelah pengunjuk rasa mengarahkan mereka ke pintu masuk yang tidak diblokir.

Anggota cabang universitas Students for a Democratic Society (SDS) mengorganisasi demonstrasi untuk memprotes kebijakan universitas terkait aksi protes serta investasi di Israel dan perusahaan senjata, yang menurut mereka membantu memicu serangan Israel selama setahun di Gaza.

Jumlah korban tewas serangan Israel di Gaza telah mencapai lebih dari 42.700 orang dan terus bertambah.

Para pengunjuk rasa mengganti nama gedung tersebut menjadi Halimy Hall untuk menghormati Medo Halimy, seorang kreator TikTok asal Palestina berusia 19 tahun yang tewas dalam serangan udara Israel di bulan Agustus.

Sasmit Rahman, seorang pengunjuk rasa SDS, mengatakan bahwa perjuangan kelompok itu “dapat dibenarkan” dan bahwa konsekuensi dari protes mereka "tidak ada bandingannya dengan situasi di Gaza."

Para pengunjuk rasa bersiap untuk tetap bertahan sampai tuntutan mereka dipenuhi, tambah Rahman.

Ia juga mengonfirmasi bahwa 11 pengunjuk rasa saat ini tidak diketahui keberadaannya.

Baca juga:  87 Orang Tewas dalam Serangan di Gaza Utara, PBB: Tak Ada Tempat Aman

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)