Pemberontak Houthi di Yaman jadi incaran serangan Israel. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 27 December 2024 06:50
Sanaa: Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang beberapa target yang terkait dengan pemberontak Houthi di Yaman. Serangan termasuk diarahkan ke Bandara Internasional Sanaa dan tiga pelabuhan di sepanjang pantai barat.
Serangan yang dilakukan pada Kamis 26 Desember 2024 menghantam pembangkit listrik Hezyaz dan Ras Kanatib Yaman serta infrastruktur militer di pelabuhan Hodeidah, Salif dan Ras Kanatib, kata militer.
Serangan di bandara Sanaa dan pembangkit listrik Hodeidah juga dilaporkan oleh Al Masirah TV, kantor berita televisi utama yang dikelola oleh Houthi.
Media tersebut mengatakan enam orang tewas dalam kejadian ini, termasuk dalam serangan di bandara dan di pelabuhan. Sementara 40 lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Jurnalis Yaman Hussain al-Bukhaiti mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan terhadap bandara di ibu kota Sanaa menargetkan salah satu menara pengawasnya, sehingga mengganggu operasi.
“Semua serangan Israel baik terhadap Yaman atau Gaza, mereka (pasukan Yaman) akan menganggapnya sebagai eskalasi. Dan saya yakin tentara Yaman mungkin akan melancarkan serangan besar terhadap Israel,” kata al-Bukhaiti, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat 27 Desember 2024.
Mohammed al-Attab, jurnalis lain dari Yaman yang berbicara kepada Al Jazeera, mengatakan ini bukan pertama kalinya pasukan Israel menyerang bandara Sanaa.
“Bandara tersebut telah dibom lebih dari satu kali dan telah direhabilitasi,” kata Al-Attab, seraya menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa.
Serangan Israel terjadi sehari setelah Houthi Yaman, yang menguasai Yaman barat laut, termasuk Sanaa dan pantai Laut Merahnya, menembakkan rudal balistik dan dua pesawat nirawak ke Israel. Selama akhir pekan, 16 orang terluka ketika rudal Houthi menghantam taman bermain di Tel Aviv.
Minggu lalu, jet Israel menyerang Sanaa dan Hodeidah, menewaskan sembilan orang, menyebutnya sebagai respons terhadap serangan Houthi sebelumnya.
Hamdah Salhut dari Al Jazeera, melaporkan dari Amman, mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz sebelumnya mengatakan “Yaman akan membayar harga” atas serangan baru-baru ini terhadap Israel.
“Anda melihat setidaknya lima insiden berbeda di mana ada rudal yang ditembakkan oleh Houthi ke wilayah udara Israel, salah satunya benar-benar mengenai Tel Aviv,” kata Salhut.
Pada Sabtu, serangan rudal Houthi melukai 16 orang di Tel Aviv. Insiden tersebut memicu peringatan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mengatakan bahwa ia memerintahkan penghancuran infrastruktur Houthi.
Netanyahu pada hari Kamis mengatakan serangan terhadap Yaman akan terus berlanjut “sampai pekerjaan selesai”.
“Kami bertekad untuk memotong cabang terorisme ini dari poros kejahatan Iran. Kami akan terus melakukannya sampai pekerjaan selesai,” katanya dalam sebuah pernyataan video.
Pejuang Houthi telah menargetkan Israel dan kapal-kapal yang terkait dengannya di Laut Merah dan Teluk Aden sejak Israel melancarkan genosida di Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel, yang menewaskan 1.139 orang.
Kelompok Houthi mengatakan mereka bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, tempat lebih dari 45.000 orang, sebagian besar anak-anak dan wanita, telah dibunuh oleh pasukan Israel.