Salah satu kamp pengungsian Palestina di Jalur Gaza. (EPA)
Willy Haryono • 24 April 2024 19:45
Gaza: Israel telah mengirimkan dua pasukan cadangan kembali ke Jalur Gaza, yang memicu spekulasi akan terjadinya serangan darat ke kota Rafah seperti yang dilaporkan sejumlah media lokal.
Mengutip dari laman The National News pada Rabu, 24 April 2024, militer Israel mengatakan bahwa brigade cadangan kedua dan ke-679 telah dikerahkan "untuk melanjutkan misi pertahanan dan serangan di Jalur Gaza di bawah komando divisi ke-99."
Media Israel mengatakan tentara bersiap melakukan invasi darat ke Rafah, dan memperkirakan evakuasi warga sipil akan memakan waktu empat hingga enam minggu, dengan rencana mengirim warga Palestina ke sejumlah tenda pengungsian, menurut laporan lembaga penyiaran Kan dan dikutip beberapa kantor berita.
Para tentara tersebut, yang ditempatkan di perbatasan utara Israel dengan Lebanon, telah bersiap untuk kembali ke Gaza, katanya. Terdapat beberapa gambar dan rekaman video tentara Israel yang sedang melakukan simulasi serangan.
Semua unit cadangan telah ditarik keluar dari Jalur Gaza awal tahun ini, sementara sebagian besar pasukan yang tersisa meninggalkan Gaza selatan di bulan April.
Rencana untuk menginvasi Rafah nampaknya terus berjalan meski ada banyak seruan internasional untuk menyelamatkan kota tersebut, tempat lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina kini tinggal.
Surat kabar Israel Hayom pada hari Rabu ini melaporkan bahwa serangan militer akan dimulai "segera."
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa tanggal invasi ke Rafah telah dipilih, dan telah berulang kali mengisyaratkan akan melanjutkan serangan tersebut. Ia juga berjanji pada minggu ini untuk "meningkatkan tekanan" terhadap kelompok pejuang Palestina Hamas.
Israel akan "menerapkan pukulan tambahan dan menyakitkan" kepada Hamas selama Paskah, yang berakhir pada malam tanggal 30 April, kata Netanyahu dalam pesan video sebelum liburan dimulai.