Biden Bingung Jika Ditanya Perubahan Kebijakan Luar Negeri AS di Era Trump

Joe Biden takut ditanya terkait kelanjutan kebijakan luar negeri AS dibawah pemerintahan Donald Trump saat hadir di KTT APEC dan G20. (EPA Images)

Biden Bingung Jika Ditanya Perubahan Kebijakan Luar Negeri AS di Era Trump

Marcheilla Ariesta • 14 November 2024 16:38

Lima: Dalam penampilan terakhirnya di panggung dunia, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadapi pertanyaan yang berat terkait potensi perubahan kebijakan luar negeri AS dibawah pemerintahan presiden terpilih Donald Trump. Ia dijadwalkan akan berangkat ke Peru dan Brasil menghadiri KTT APEC dan G20.

 

Biden dijadwalkan menghabiskan Jumat dan Sabtu di Lima bersama para pemimpin forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), yang terdiri dari 21 negara anggota yang mempromosikan perdagangan bebas di kawasan tersebut.

 

Ia akan berada di Rio de Janeiro pada Senin dan Selasa untuk bertemu dengan para pemimpin dari 20 negara ekonomi terbesar di dunia di pertemuan puncak G20, termasuk Indonesia.

 

Dalam perjalanan ke Rio dari Lima, Biden akan singgah sebentar di Manaus untuk menghadiri pertemuan yang berfokus pada iklim di negara bagian Amazonas di Brasil.

 

Dalam pertemuannya, Biden harus menghadapi sekutu dan mitra yang empat tahun lalu mungkin skeptis tentang pesannya "Amerika telah kembali" dan keawetan komitmen global AS. Para pemimpin ini melihat Trump, selama masa jabatan pertamanya, bertindak untuk menarik AS dari Perjanjian Iklim Paris dan mengancam akan menarik diri dari NATO.

 

Ketidakpastian tentang kebijakan AS di masa depan akan mempersulit upaya untuk mencapai agenda mengenai isu-isu yang menjadi perhatian global seperti perdagangan, pengentasan kemiskinan dan utang, perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, dan energi hijau.

 

"Akan ada banyak gabungan dari ratapan, spekulasi, tebakan tentang apa yang akan kita lihat lebih dulu dalam hal kebijakan di luar kampanye dan bagaimana negara-negara dapat memposisikan diri mereka dengan sebaik-baiknya," kata Victor Cha, presiden Departemen Geopolitik dan Kebijakan Luar Negeri di Pusat Studi Strategis dan Internasional, dilansir dari VOA, Kamis, 14 November 2024.

 

“Bagi para pemimpin ini, pesan Presiden Biden adalah bahwa sekutu Amerika sangat penting bagi keamanan nasional Amerika," kata penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, yang memberikan pratinjau perjalanan tersebut kepada wartawan pada Rabu.

 

"Mereka membuat kita lebih kuat. Mereka melipatgandakan kemampuan kita. Mereka meringankan beban dari pundak kita. Mereka berkontribusi pada tujuan bersama kita," lanjut Sullivan. 

 

Ia menggarisbawahi bahwa Biden akan menghadiri KTT APEC saat aliansi AS di kawasan itu berada pada ‘titik tertinggi sepanjang masa’, dengan hubungan yang diperkuat dengan Jepang, Korea, Australia, dan Filipina.

 

Biden akan mengadakan pertemuan trilateral di sela-sela APEC dengan Presiden Yoon Suk Yeol dari Korea Selatan dan Perdana Menteri Shigeru Ishiba dari Jepang untuk "membahas pentingnya melembagakan" kemajuan yang telah dicapai sehingga dapat terus berlanjut hingga masa transisi pemerintahan baru, kata Sullivan.

 

Di Rio de Janeiro, Biden akan menunjukkan proposisi nilai yang kuat dari Amerika Serikat kepada negara-negara berkembang dan memimpin G20 untuk bekerja sama mengatasi tantangan global bersama. Hal ini diungkapkan oleh Gedung Putih.

 

Biden diharapkan mengadakan pertemuan bilateral dengan tuan rumah KTT Presiden Peru Dina Boluarte dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.

 

Di Lima, ia akan mendukung inisiatif Peru untuk memperluas upaya inklusi ekonomi APEC guna memberdayakan pekerja di ekonomi informal, kata Matt Murray, pejabat senior AS untuk APEC.

 

Di Rio, ia akan fokus pada hak-hak pekerja dan pertumbuhan ekonomi yang bersih serta menghadiri peluncuran Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan, inisiatif Lula yang bertujuan untuk mempercepat upaya global guna mengurangi kelaparan dan kemiskinan pada tahun 2030.

 

Sedangkan di Manaus, Biden akan mengukir sejarah sebagai presiden AS pertama yang sedang menjabat yang mengunjungi Amazon Brasil. Di sana, ia akan menyampaikan pidato tentang konservasi iklim dan melibatkan para pemimpin Pribumi yang berupaya melestarikan hutan hujan.

 

Baca juga: Trump Bertemu dengan Joe Biden di Gedung Putih untuk Proses Transisi 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)