Mentan Siap Refocusing Anggaran Demi Pangan dan Petani Indonesia

Mentan Amran Sulaiman. Foto: MI/Susanto.

Mentan Siap Refocusing Anggaran Demi Pangan dan Petani Indonesia

Media Indonesia • 19 March 2024 14:22

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku siap melakukan refocusing anggaran seperti memotong biaya bimbingan teknis, memotong biaya pengadaan barang, hingga mengurangi perjalanan dinas dan biaya acara seremoni lainya. Hal ini dilakukan karena saat ini Indonesia dalam kondisi darurat pangan akibat dampak super el nino yang melanda hampir seluruh dunia.
 
"Lebih baik aku puasa perjalanan dinas, perjalanan luar negeri dari pada petani menderita. Aku korbankan semua demi petani dan pertanaman Indonesia agar meningkat," ujar Amran dikutip dari keterangan yang diterima pada Selasa, 19 Maret 2024.
 
Menurut Mentan, el nino tahun ini telah menurunkan produksi nasional karena sebagian sentra mengalami gagal panen. Dia khawatir jika masalah pangan tidak teratasi dengan baik maka ke depan akan berujung pada konflik sosial bahkan gangguan keamanan di seluruh negeri.
 
"Ingat Pak, kalau krisis pangan terjadi maka pemerintah bisa kacau balau. Konflik sosial terjadi dan berujung pada gangguan keamanan. Makanya pidato Bung Karno dulu dikatakan bahwa pangan adalah mati hidupnya sebuah bangsa. Ini saatnya kita menyatu dan gandengan tangan," jelas dia.
 
Mengenai hal ini, Amran berharap komunikasi dan juga kolaborasi antarpihak terus dilakukan untuk memperkuat peran petani yang tengah berjuang melakukan produksi. Salah satunya pengawasan anggaran pompa dan benih untuk petani.
 
"Tolong jangan putus komunikasi pak dandim, kepala balai, kajari, kapolres dirjen, kadis, dan lain lain. Ini kita lakukan supaya gerakan pompa ini berjalan masif di seluruh Indonesia. Pak kadis minta tolong kerja sama dengan pak aster. Kami ada anggaran Rp2 triliun untuk memaksimalkan pertanaman," ujar dia.
 

Baca juga: Banjir Akibatkan Petani di Padang Gagal Panen
 

Pompanisasi jadi solusi cepat

 
Menurut Amran, pompanisasi adalah solusi cepat yang harus dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Sementara itu, dari peta yang ada saat ini, wilayah Jawa Timur memiliki ribuan hektare yang harus terairi dengan baik sehingga pertanamannya bisa ditingkatkan.
 
"Solusi cepat untuk menangani el nino saat ini adalah melakukan pompanisasi pada sungai sungai yang tidak kering. Kalau kita bangun cetak sawah butuh waktu panjang, sedangkan saat ini kita butuh pangan. Jawa timur ada ribuan hektare yang bisa kita airi dan dekat dengan bengawan solo. Insyaallah kami siapkan pompa untuk ini," kata dia.
 
Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian dalam memaksimalkan pompanisasi pada lahan-lahan kering di Jawa Timur. Apalagi, kata dia, Kabupaten Bojonegoro selama ini adalah penghasil beras terbesar ketiga untuk wilayah Jatim.
 
"Bojonegoro ini daerah terbesar ketiga produksi padi di Jatim. Namun kami punya tantangan besar karena kalau musim hujan resikonya banjir dan kalau musim kering seperti ini resikonya sangat panjang hingga delapan bulan."
 
"Tapi kami berupaya menjaga produksi maksimal dimana angka pada 2023 mencapai 705 ribu ton. Jadi kami mendukung penuh pompanisasi yang dilakukan," tegas Adriyanto.
 
(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)