KRl Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992) yang tiba di Pelabuhan Al Arish, Propinsi Sinai Utara, Mesir. Foto: KBRI Mesir
Fajar Nugraha • 15 February 2024 14:44
Kairo: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo menyambut KRl Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992) yang tiba di Pelabuhan Al Arish, Provinsi Sinai Utara, Mesir. Kapal rumah sakit itu berlabuh pada pukul 8.00 pagi waktu Kairo, 13 Februaru 2024.
KRI RJW-992 yang dipimpin oleh Komandan Kolonel Pelaut Bayu Dwi Wicaksono, membawa barang bantuan sebanyak 242.6 ton atau senilai lebih dari USD 1,5 juta.
“Bantuan kemanusiaan dari berbagai elemen di Indonesia dimaksud telah diserahterimakan oleh Komandan Satgas Port Visit 2024 TNI AL, Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji kepada Ahmad Ali Al Buhaeri, Field Officer Bulan Sabit Merah Mesir (BSMM) di Al Arish,” ujar keterangan dari situs Kemlu.go.id, Rabu, 15 Februari 2024.
“Selanjutnya barang bantuan tersebut diangkut menggunakan 30 truk dari Al Arish menuju Gaza oleh Tim BSMM yang kemudian diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Palestina di Gaza,” imbuh pernyataan itu.
Indonesia mengirimkan bantuan ke Palestina melalui jalur laut. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melepas langsung kapal rumah sakit TNI tersebut.
"Hari ini atas nama pemerintah dan juga saya menyampaikan salam dari Presiden Republik Indonesia Presiden Joko Widodo. Atas nama pemerintah saya ucapkan, selamat bertugas," kata Prabowo di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, pada 18 Januari 2024.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal menuturkan, pelayaran KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat membawa 220 ton bantuan.
“Sifatnya Port Visit untuk memberikan bantuan saja,” katanya.
“Ini adalah kelanjutan dari pengiriman bantuan melalui dua misi udara sebelumnya,” lanjut Iqbal.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan, Indonesia akan terus memberikan bantuan kemanusiaan ke Palestina, salah satunya dengan mengirimkan Kapal Rumah Sakit untuk para korban serangan Israel di Gaza. Pasalnya, rumah sakit di Gaza juga ikut menjadi sasaran serangan Israel, termasuk diantaranya Rumah Sakit Indonesia.
Retno mengatakan, hingga kini masih terkendala dengan izin. Namun, Indonesia akan berusaha untuk terus berkomunikasi agar izin bisa segera diberikan.