Tiongkok Serukan Dunia Cegah Kebangkitan Militerisme Jepang

Ilustrasi bendera Tiongkok. (Anadolu Agency)

Tiongkok Serukan Dunia Cegah Kebangkitan Militerisme Jepang

Muhammad Reyhansyah • 17 December 2025 19:49

Beijing: Pemerintah Tiongkok menyerukan kepada seluruh negara yang “mencintai perdamaian” untuk secara tegas menggagalkan setiap langkah yang berpotensi “menghidupkan kembali militerisme Jepang," di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Tokyo terkait isu Taiwan.

Pernyataan tersebut disampaikan menyusul laporan bahwa Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi mengatakan anggaran militer Tiongkok meningkat hingga tujuh kali lipat dalam 20 tahun terakhir.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, menegaskan bahwa pihak Jepang telah melontarkan tuduhan yang tidak berdasar dan keliru terhadap pembangunan pertahanan Tiongkok.

“Peningkatan belanja pertahanan Tiongkok bersifat sah dan sesuai hukum, serta merupakan kebutuhan untuk merespons tantangan keamanan dan melindungi kepentingan nasional yang sah,” kata Guo, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu, 17 Desember 2025.

Ia menambahkan bahwa Jepang, yang memiliki “rekam jejak agresi yang buruk”, tidak berada pada posisi yang tepat untuk menyampaikan pernyataan semacam itu, terlebih ketika Tokyo sendiri terus meningkatkan anggaran pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir.

Guo menilai upaya Jepang untuk mempercepat remiliterisasi justru akan kembali memunculkan pertanyaan mengenai arah kebijakan negara tersebut.

“Upaya Jepang untuk mempersenjatai diri dengan lebih cepat hanya akan kembali menimbulkan pertanyaan tentang ke mana arah Jepang sebenarnya. Semua negara pecinta damai harus tetap waspada, dengan tegas menggagalkan setiap langkah berbahaya yang dapat menghidupkan kembali militerisme Jepang, serta bersama-sama menjaga hasil kemenangan Perang Dunia II yang telah diraih dengan susah payah,” ujarnya.

Terkait kunjungan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Yordania, Guo mengatakan ketiga negara tersebut kembali menegaskan komitmen mereka terhadap prinsip satu Tiongkok dan menegaskan bahwa Taiwan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah Tiongkok.

Menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi yang menyebut Tokyo memahami dan menghormati sikap Tiongkok mengenai Taiwan, Guo mengatakan Beijing telah mencermati pernyataan tersebut.

Namun, ia tetap mendesak pihak Jepang untuk mematuhi semangat empat dokumen politik antara Tiongkok dan Jepang, melakukan refleksi secara sungguh-sungguh, memperbaiki kesalahan, serta menarik kembali pernyataan keliru yang sebelumnya disampaikan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi.

Ketegangan antara Tiongkok dan Jepang meningkat sejak 7 November, ketika Takaichi menyatakan bahwa serangan Tiongkok terhadap Taiwan dapat secara hukum dikategorikan sebagai situasi yang mengancam kelangsungan hidup Jepang, sehingga memungkinkan Tokyo menggunakan hak pembelaan diri kolektif.

Beijing mengecam keras pernyataan tersebut, menyerukan wisatawan Tiongkok untuk menghindari Jepang, menangguhkan impor makanan laut, serta menunda pertemuan tiga menteri kebudayaan Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.

Baca juga:  Tiongkok Peringatkan Jepang soal Militerisme dan Campur Tangan di Taiwan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)