Enam Penjaga Perdamaian PBB Tewas dalam Serangan di Wilayah Sengketa Sudan

Pasukan penjaga perdamaian PBB berkoordinasi dengan otoritas lokal di zona konflik. (Anadolu Agency)

Enam Penjaga Perdamaian PBB Tewas dalam Serangan di Wilayah Sengketa Sudan

Willy Haryono • 14 December 2025 17:11

Abyei: Enam anggota pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) asal Bangladesh tewas, sementara delapan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan drone yang dilancarkan kelompok teroris terhadap markas PBB di Abyei, wilayah sengketa antara Sudan dan Sudan Selatan, Sabtu, 13 Desember.

Pemerintah sementara Bangladesh menyampaikan pernyataan resmi yang mengonfirmasi insiden tersebut. Kepala pemerintahan sementara Bangladesh, Muhammad Yunus, mengaku terkejut atas serangan itu dan menyerukan langkah cepat dari PBB.

“PBB telah diminta untuk mengambil langkah mendesak guna memastikan para penjaga perdamaian yang terluka menerima perawatan medis terbaik serta seluruh bantuan yang diperlukan,” kata Yunus dalam pernyataan tertulis, dikutip dari Antara, Minggu, 14 Desember 2025.

Sebelumnya, pihak militer Bangladesh menyatakan serangan terjadi di wilayah Abyei dan menyebut bahwa bentrokan masih berlangsung di lokasi kejadian. Hingga laporan ini disusun, belum ada pernyataan resmi dari misi PBB terkait insiden tersebut.

Pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah tersebut tergabung dalam United Nations Interim Security Force for Abyei (UNISFA), yang mulai dikerahkan sejak 2011 untuk menjaga stabilitas di kawasan itu.

Wilayah Administratif Abyei dikenal sebagai kawasan kaya minyak dan berada di bawah pengelolaan bersama Sudan dan Sudan Selatan. Kedua negara sama-sama mengklaim wilayah tersebut dan telah terlibat konflik berkepanjangan selama bertahun-tahun.

Mandat misi UNISFA sendiri baru saja diperpanjang oleh PBB pada bulan lalu, di tengah meningkatnya ketegangan dan ancaman keamanan di kawasan perbatasan Sudan–Sudan Selatan.

Baca juga:  Tentara Israel Tembaki Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)