Israel masih tetap ikut serta dalam Eurovision 2026. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 11 December 2025 14:55
Reykjavik: Islandia resmi menarik diri dari Eurovision Song Contest 2026 sebagai bentuk protes atas keputusan European Broadcasting Union (EBU) yang tetap mengizinkan Israel untuk berpartisipasi.
Keputusan tersebut diumumkan pada Rabu, 10 Desember 2025, oleh penyiar publik Islandia, RUV, setelah mencermati reaksi keras masyarakat terkait keputusan EBU.
Dalam pernyataannya, RUV menegaskan bahwa keterlibatan Islandia di ajang itu tidak lagi memungkinkan di tengah situasi yang memicu perdebatan nasional.
“Jelas bahwa tidak akan ada kegembiraan maupun kedamaian terkait partisipasi RUV dalam Eurovision. Karena itu, RUV memutuskan untuk memberi tahu EBU bahwa kami tidak akan ikut serta tahun depan,” tulis RUV, dikutip dari media Anadolu, Kamis, 11 Desember 2025.
Sebelum keputusan itu diambil, kelompok pro-Palestina menggelar aksi “solidarity gathering” di depan kantor RUV. Mereka mendesak Islandia untuk memboikot kontes sebagai solidaritas terhadap Palestina, menyusul kritik internasional terhadap operasi militer Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 70.000 orang dalam dua tahun terakhir.
EBU sebelumnya mengumumkan bahwa Israel tetap dapat mengikuti Eurovision 2026 dan menolak mengadakan pemungutan suara khusus mengenai partisipasi negara tersebut. Keputusan itu memicu gelombang penarikan diri dari sejumlah negara Eropa, termasuk Slovenia, Spanyol, Belanda, dan Irlandia, yang menilai situasi di Gaza tidak sejalan dengan semangat acara.
RUV menyebut keputusan mundur ini diambil semata atas pertimbangan program. Mereka menilai Eurovision, yang seharusnya menjadi ajang pemersatu bangsa Islandia, kini tidak mampu lagi memenuhi tujuan tersebut. Dengan mundurnya Islandia, jumlah negara yang memboikot Eurovision 2026 pun terus bertambah.
(Keysa Qanita)