Industri Keuangan Digital di Indonesia Didorong Makin Inklusif

Ilustrasi ekonomi digital. Foto: dok MI.

Industri Keuangan Digital di Indonesia Didorong Makin Inklusif

Whisnu Mardiansyah • 20 August 2025 19:57

Jakarta: Samir Fintek platform fintech lending yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kembali menegaskan komitmennya mendorong inklusi keuangan digital di Indonesia. Sejak berdiri pada 2019, Samir Fintek telah melalui berbagai fase pertumbuhan dan tantangan yang menuntut prinsip tanggung jawab, dan transparansi, serta perlindungan terhadap pengguna.

Di tengah perkembangan teknologi finansial yang semakin cepat, kebutuhan akan akses keuangan yang adil dan merata terus meningkat. Samir Fintek merespons hal ini dengan memperkuat infrastruktur digital dan mengembangkan sistem deteksi risiko berbasis teknologi.

Direktur Utama Samir Fintek, Yonathan Gautama, menyampaikan di usia keenam Samir Fintek bukti nyata bahwa teknologi dapat menjadi alat pemberdayaan, selama dijalankan dengan prinsip kehati-hatian. Ia juga menekankan tantangan seperti maraknya pinjaman ilegal hanya dapat diatasi melalui kerja sama antara pelaku industri, regulator, dan masyarakat. 

"Dalam struktur hukum dan operasionalnya, Samir Fintek berada di bawah naungan PT Sahabat Mikro Fintek. Perusahaan ini menjalankan operasional dengan mengedepankan tata kelola dan patuh pada regulasi OJK, serta berfokus pada keberlanjutan dan kepentingan publik," kata Yonathan di Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025.
 

Baca: OJK Luncurkan Kampanye Nasional Berantas Scam dan Aktivitas Keuangan Ilegal

Upaya lain yang terus dilakukan adalah peningkatan sistem keamanan dan penggunaan machine learning untuk membaca pola risiko secara lebih akurat. Selain aspek teknologi, Samir Fintek juga memperluas program literasi melalui kanal digital dan edukasi langsung di komunitas. Tujuannya adalah membekali masyarakat dengan pemahaman yang cukup dalam menggunakan layanan keuangan secara bijak dan bertanggung jawab.

Kolaborasi eksternal juga terus diperkuat, termasuk dengan Google, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), dan Satgas Waspada Investasi. Kerja sama ini difokuskan untuk menekan ruang gerak penyelenggara ilegal yang merugikan masyarakat, serta mendorong terciptanya standar industri yang lebih baik dan berkelanjutan.
Di usia yang ke-6 ini, Samir Fintek mengajak masyarakat untuk selalu memeriksa legalitas dan kredibilitas platform sebelum menggunakan layanan keuangan digital.

"Dengan memastikan bahwa penyelenggara telah terdaftar dan diawasi oleh otoritas yang berwenang, masyarakat dapat memperoleh pengalaman finansial yang lebih aman," kata Yonathan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)