KLB Campak di Sumenep 2.035 Warga Terinfeksi, 17 Meninggal

ilustrasi medcom.id

KLB Campak di Sumenep 2.035 Warga Terinfeksi, 17 Meninggal

Amaluddin • 22 August 2025 18:49

Sumenep: Penyebaran penyakit campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kian mengkhawatirkan. Berdasarkan data terbaru per 17 Agustus 2025, tercatat 2.035 kasus suspek campak dengan 17 orang meninggal dunia.

Penyakit yang menular cepat ini telah menyebar di 26 kecamatan dan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh pemerintah. Menanggapi situasi tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengirimkan 9.825 botol vaksin MR (Measles and Rubella) dari Kementerian Kesehatan RI ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep.

"KLB campak di Sumenep menjadi perhatian kita bersama. Kami telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Sumenep, Dinas Kesehatan Jatim, serta Kementerian Kesehatan untuk penanganan segera,” kata Khofifah, Jumat, 22 Aguatus 2025.

Pemprov Jatim akan melaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI) untuk menghentikan transmisi penyakit. ORI ditargetkan menyasar anak-anak usia 9 bulan hingga 6 tahun dan akan berlangsung serentak mulai 25 Agustus hingga 14 September 2025 di 26 wilayah puskesmas di Sumenep.

Khofifah menegaskan setiap anak akan mendapatkan 1 dosis vaksin MR, tanpa melihat status imunisasi sebelumnya. Setelah program ORI rampung, akan dilanjutkan dengan imunisasi kejar bagi anak-anak yang belum mendapat vaksin campak lengkap.
 

Baca: Kabupaten Pangkep Tetapkan KLB, Ini Fakta-fakta Penyakit Kencing Tikus

Selain itu, Pemprov Jatim juga melakukan berbagai upaya pendukung, antara lain On The Job Training (OJT) pembuatan kajian epidemiologi KLB PD3I di seluruh puskesmas. Lalu pertemuan lintas daerah Madura Raya dan Surabaya Raya untuk mencegah penyebaran ke wilayah lain. Surveilans aktif dan hospital record review di sejumlah rumah sakit, termasuk RSUD dr. H. Moh. Anwar, RSI Garam Kalianget, dan RSU Sumekar.

"Target pelaksanaan ORI minimal harus 95 persen agar anak-anak terlindungi dan terbentuk herd immunity. Kami juga mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap gejala, komplikasi, serta pentingnya imunisasi,” kata Khofifah.

Khofifah mengimbau masyarakat agar segera melakukan pemeriksaan medis bila terdapat gejala campak, menjaga kebersihan, serta menerapkan pola hidup sehat.

"Kalau gejala ringan, cukup lakukan isolasi mandiri selama 7 hari. Namun, jika kondisi memburuk, segera ke rumah sakit. Pasien dengan kekebalan tubuh rendah harus dijauhkan dari penderita campak. Jangan lupa konsumsi vitamin A,” ucap Khofifah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)