Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 14 August 2025 16:08
Jakarta: Kata “Bagger” merujuk pada aset investasi yang nilainya naik berkali-kali lipat dari harga awal. Kata ini pertama kali dikenalkan oleh seorang investor legendaris dari Amerika Serikat, Peter Lynch.
Dilansir dari laman Academy dan Pintu, istilah bagger digunakan untuk mengukur besarnya keuntungan dalam investasi saham. Salah satu contoh penggunaan bagger dalam saham yaitu, 2-bagger artinya harga saham naik dua kali lipat, 5-bagger artinya naik lima kali lipat dan 10-bagger artinya naik sepuluh kali lipat atau lebih.
1. Analisis fundamental
Pahami fundamental proyek kripto tersebut dan cari perusahaan dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang konsisten, manajemen solid, dan keunggulan kompetitif. Proyek yang memberikan solusi inovatif dan memiliki tim kredibel lebih berpotensi menjadi bagger.Baca juga:
Pengertian Reksa Dana Pasar Uang dan Karakteristiknya |
2. Identifikasi early adopters
Aset kripto yang memiliki komunitas kuat dan early adopters aktif biasanya punya potensi besar menjadi bagger. Sektor teknologi, energi terbarukan, dan kesehatan juga sering melahirkan saham bagger.3. Analisis potensi adopsi massal
Aset kripto dengan potensi adopsi massal biasanya memiliki kenaikan harga tinggi. Adopsi massal dapat muncul dari integrasi proyek dengan industri populer atau kolaborasi perusahaan besar.4. Ikuti tren dan sentimen pasar kini
Investor harus terus memantau tren yang sedang terjadi, seperti tren NFT, AI atau GameFi. Tren pasar akan sangat memengaruhi kemungkinan naiknya harga aset kripto. Aset yang selaras dengan tren biasanya akan mendapat perhatian besar dan kenaikan harga yang signifikan dalam waktu singkat.