Israel Serang Sekolah Penampung Warga Palestina di Gaza, 33 Orang Tewas

Gaza terus menerus dibombadir serangan Israel. Foto: Xinhua

Israel Serang Sekolah Penampung Warga Palestina di Gaza, 33 Orang Tewas

Fajar Nugraha • 4 April 2025 10:56

Gaza: Setidaknya 33 warga Palestina tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan udara Israel terhadap tiga sekolah yang menampung orang-orang terlantar di lingkungan Tuffah, Kota Gaza, menurut pejabat setempat.

Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 29 orang –,termasuk 18 anak-anak,– tewas dan lebih dari 100 orang terluka ketika serangan udara Israel menghantam Sekolah Dar al-Arqam yang diubah menjadi tempat penampungan pada Kamis 3 April 2025.

“Sekolah itu terkena sedikitnya empat rudal,” kata seorang juru bicara Pertahanan Sipil, seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat 4 April 2025.

Sumber-sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sedikitnya empat orang juga tewas dalam serangan Israel terhadap Sekolah Fahd di daerah yang sama di Kota Gaza, yang juga menampung keluarga-keluarga terlantar.

Pasukan Israel juga dilaporkan menyerang sekolah Shaaban Alrayyes di Tuffah, meskipun belum ada angka korban yang tersedia.

Militer Israel mengatakan, mereka menyerang pusat komando di Kota Gaza yang telah digunakan oleh pejuang Hamas untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap warga sipil dan tentara Israel. Tidak jelas apakah serangan itu sama dengan yang menargetkan sekolah.

Pasukan Israel secara rutin menargetkan tempat penampungan di Jalur Gaza yang menampung keluarga pengungsi yang tidak punya tempat untuk melarikan diri dan tetap terjebak di daerah kantong yang dikepung, yang dibombardir dengan hebat.

Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Kota Gaza, mengatakan rekaman dari lokasi pengeboman di Sekolah Dar al-Arqam "mengerikan".

"Beberapa rekaman terlalu gamblang untuk ditampilkan - mengerikan dan sangat mengganggu. Banyak yang tewas di tempat sementara yang lain meninggal karena luka-luka mereka saat diangkut dengan ambulans atau kendaraan sipil ke Rumah Sakit al-Ahli," kata Mahmoud.

“Tragedi ini kembali menegaskan bahwa ‘zona aman’ yang digambarkan Israel sama sekali tidak demikian,” imbuh Mahmoud.

Seorang juru bicara dari petugas penyelamat darurat Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa masyarakat internasional harus segera turun tangan untuk menghentikan tentara Israel membunuh warga Palestina.

“Apa yang terjadi di sini adalah seruan untuk seluruh dunia. Perang dan pembantaian terhadap wanita dan anak-anak ini harus segera dihentikan. Anak-anak dibunuh dengan kejam di Gaza,” kata Mahmoud.

Sumber-sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sedikitnya 112 orang telah tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak fajar pada hari Kamis dengan 71 orang tewas di Kota Gaza dan banyak lainnya tewas dalam serangan di kota selatan Khan Younis.

Di Kota Gaza, 21 jenazah dibawa ke Rumah Sakit Arab al-Ahli, termasuk tujuh anak-anak.

Para pejabat di Khan Younis mengatakan jenazah 14 orang telah dibawa ke Rumah Sakit Nasser – sembilan di antaranya dari keluarga yang sama. Mereka yang tewas termasuk lima anak-anak dan empat wanita.

Jenazah 19 orang lainnya, termasuk lima anak berusia satu hingga tujuh tahun dan seorang wanita hamil, dibawa ke Rumah Sakit Gaza Eropa di dekat Khan Younis, kata pejabat rumah sakit.

Kantor Media Pemerintah memperingatkan bahwa kru Pertahanan Sipil merasa semakin sulit untuk mengeluarkan orang-orang dari bawah reruntuhan tanpa peralatan dan kendaraan yang memadai dan sementara sektor perawatan kesehatan sedang kolaps.

Israel telah memberlakukan pengepungan total selama sebulan di Gaza, menutup jalur penyeberangan vital dan melarang masuknya semua bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, bahan bakar, dan pasokan medis – menyebabkan warga Palestina di Gaza mengalami kekurangan akut dan memperburuk bencana kemanusiaan yang sudah mengerikan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)