Dolar AS Bangkit dari Kerugian Akibat Kekhawatiran Tarif Baru Trump

Dolar AS. Foto: Freepik.

Dolar AS Bangkit dari Kerugian Akibat Kekhawatiran Tarif Baru Trump

Husen Miftahudin • 25 February 2025 09:49

New York: Dolar Amerika Serikat (AS)menguat pada perdagangan Selasa setelah jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua bulan pada awal minggu, didorong oleh arus masuk safe haven setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan tarif pada Meksiko dan Kanada akan berjalan sesuai rencana.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Selasa, 25 Februari 2025, indeks dolar stabil di 106,75. Level ini bangkit dari keterpurukan mata uang Negeri Paman Sam tersebut selama lebih dari dua bulan di 106,12 yang dicapai pada sesi sebelumnya.
 
Trump mengatakan tarif pada impor Kanada dan Meksiko tepat waktu dan sesuai jadwal meskipun ada upaya oleh negara-negara tersebut untuk meningkatkan keamanan perbatasan dan menghentikan aliran fentanil ke AS menjelang batas waktu 4 Maret.
 
Banyak yang berharap dua mitra dagang utama AS dapat membujuk pemerintahan Trump untuk menunda lebih lanjut tarif yang akan berlaku untuk impor AS senilai lebih dari USD918 miliar dari kedua negara, mulai dari otomotif hingga energi.
 
Komentar Trump soal tarif baru tersebut tentu memicu serbuan ke aset-aset aman seperti emas dan obligasi Pemerintah AS, dengan dolar juga diuntungkan oleh beberapa pergerakan penghindaran risiko tersebut.
 
Meskipun dolar telah turun sekitar tiga persen dari puncaknya di Januari menyusul serangkaian data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan yang memicu kekhawatiran atas prospek pertumbuhannya, kerugian berkelanjutan tersebut hanya berlangsung singkat karena kekhawatiran yang masih ada atas tarif Trump.
 

Baca juga: Rupiah Libas Dolar AS


(Ilustrasi dolar AS. Foto: Freepik)
 

Pergerakan mata uang utama dunia

 
Dolar yang lebih kuat pada gilirannya membuat euro turun dari level tertinggi satu bulan di USD1,0461, dengan kenaikan mata uang tunggal di masa mendatang kemungkinan bergantung pada seberapa cepat pemerintahan koalisi dapat dibentuk di Jerman setelah kemenangan pemilihan konservatif negara tersebut.
 
Sementara poundsterling bergerak dari level tertinggi dua bulan pada Senin dan terakhir diperdagangkan 0,06 persen lebih rendah pada USD1,2618 di awal sesi Asia. Sedangkan Aussie turun 0,17 persen menjadi USD0,6339.
 
Dolar Selandia Baru turun 0,13 persen menjadi USD0,5725. Di tempat lain, dolar naik 0,35 persen terhadap yen menjadi 150,22, pulih dari penurunan ke level terlemahnya sejak awal Desember terhadap mata uang Jepang.
 
Penurunan imbal hasil Treasury AS baru-baru ini, terutama dalam nilai riil, telah membebani dolar terhadap yen karena imbal hasil Jepang naik karena spekulasi kenaikan suku bunga lagi dari Bank Jepang (BOJ).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)