Putri Purnama Sari • 22 February 2025 11:55
Jakarta: 22 Februari diperingati sebagai Hari Berpikir Sedunia atau World Thinking Day. Hari peringatan ini dirayakan oleh anggota Gerakan Kepanduan dan Pramuka di seluruh dunia.
Hari Berpikir Sedunia menjadi momen penting untuk refleksi, solidaritas, dan aksi nyata dalam mendukung gerakan kepanduan serta isu-isu global yang relevan.
Lantas, bagaimana sejarah terbentuknya Hari Berpikir Sedunia ini? Apa tujuannya? Berikut informasinya.
Sejarah Hari Berpikir Sedunia
Hari Berpikir Sedunia pertama kali diusulkan dalam Konferensi Dunia
Pramuka Putri ke-4 pada tahun 1926 yang diselenggarakan di Amerika Serikat. Para peserta konferensi menyepakati adanya satu hari khusus untuk merenungkan pentingnya kepanduan dan memperkuat hubungan antaranggota di berbagai negara.
Tanggal 22 Februari dipilih sebagai Hari Berpikir Sedunia karena merupakan hari lahir dua tokoh penting dalam gerakan kepanduan, yaitu Lord Robert Baden-Powell, pendiri Gerakan Kepanduan, dan istrinya, Olave Baden-Powell, yang menjabat sebagai Ketua Pramuka Putri Dunia.
Dengan ditetapkannya tanggal ini, diharapkan anggota kepanduan di seluruh dunia dapat saling mengenal, bertukar pikiran, serta mengambil tindakan nyata demi perubahan positif.
Pada tahun 1932, dalam Konferensi Dunia Pramuka Putri ke-7, Olave Baden-Powell mengusulkan agar Hari Berpikir Sedunia juga dijadikan ajang untuk menggalang dana guna mendukung pengembangan kepanduan di berbagai negara. Sejak saat itu, peringatan ini tidak hanya menjadi refleksi, tetapi juga aksi nyata dalam mendukung gerakan kepanduan global.
Makna dan Tujuan Hari Berpikir Sedunia
Hari Berpikir Sedunia memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:
1. Meningkatkan Kesadaran Global
Mengajak anggota pramuka untuk berpikir lebih luas tentang isu-isu dunia seperti lingkungan, kesetaraan gender, pendidikan, dan perdamaian.
2. Mempromosikan Solidaritas dan Persahabatan
Menjalin hubungan erat antara anggota kepanduan di seluruh dunia dan mendorong kerja sama internasional.
3. Mendorong Aksi Nyata
Setiap tahun,
World Association of Girl Guides and Girl Scouts (WAGGGS) menetapkan tema khusus yang menginspirasi anggota pramuka untuk bertindak dalam komunitas mereka.
4. Mengenang Peran Baden-Powell
Menghormati warisan Robert dan Olave Baden-Powell dalam membentuk gerakan kepanduan yang berkembang hingga saat ini.
5. Menggalang Dana untuk Program Kepanduan
Berbagai organisasi kepanduan mengumpulkan donasi guna membantu pengembangan program kepanduan di berbagai negara, terutama yang membutuhkan dukungan lebih.
Perayaan Hari Berpikir Sedunia
Hari Berpikir Sedunia dirayakan dengan berbagai cara oleh anggota kepanduan di seluruh dunia. Beberapa bentuk perayaannya antara lain:
- Diskusi dan Seminar: Mengadakan forum diskusi untuk membahas tema tahunan yang ditetapkan oleh WAGGGS.
- Kegiatan Sosial dan Aksi Nyata: Mengadakan program sosial seperti penanaman pohon, kampanye kesadaran lingkungan, dan kegiatan kemanusiaan lainnya.
- Pertukaran Budaya: Berkomunikasi dengan anggota pramuka dari berbagai negara untuk memperluas wawasan dan membangun persahabatan.
- Penggalangan Dana: Mengumpulkan dana untuk mendukung program kepanduan di negara-negara yang membutuhkan.
Hari Berpikir Sedunia bukan sekadar peringatan, tetapi juga ajang untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai kepanduan, berbagi ide, dan berkontribusi bagi dunia yang lebih baik. Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama, anggota kepanduan di seluruh dunia diharapkan dapat terus berupaya menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.