Jakarta: Setiap datangnya bulan Zulhijah, umat Islam disunahkan untuk memperbanyak ibadah, terutama puasa.
Di antara amalan yang sangat dianjurkan adalah puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Dua puasa ini memiliki keutamaan besar dan menjadi bagian dari persiapan spiritual menuju hari raya Iduladha.
Lantas, kapan jadwal puasa Tarwiyah dan puasa Arafah? Bagaimana niatnya? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilakukan pada hari ke-8 bulan Zulhijah atau di tahun ini tepatya pada Rabu, 4 Juni 2025. Keutamaan dari mengerjakan puasa Tarwiyah dijelaskan dalam hadis:
"
Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun." (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).
Niat Puasa Tarwiyah
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala."
Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa sunah Iduladha yang dikerjakan pada hari ke-9 bulan Zulhijah, tepat sehari sebelum
Iduladha. Artinya, puasa ini dilakukan pada hari Kami, 5 Juni 2025.
Keutamaan puasa Arafah tercantum dalam sebuah hadis:
Artinya: “Dari Abi Qatadah, berkata suatu ketika Nabi saw ditanya: bagaimana pendapatmu wahai Nabi mengenai puasa hari Arafah? Nabi menjawab: Puasa tersebut akan melebur dosa yang lampau maupun akan datang.” (HR. Imam Muslim).
Niat Puasa Arafah
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'ala."
Setelah tanggal 9 Zulhijah, umat Islam akan merayakan Iduladha pada tanggal 10 Zulhijah, diikuti oleh hari-hari Tasyrik pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Pada hari-hari Tasyrik tersebut, umat Islam dilarang berpuasa.