Jakarta: Literasi finansial menjadi kunci utama dalam mengelola keuangan secara cerdas, terutama di era digital saat ini. Berikut ini 10 istilah ekonomi penting untuk dipahami
generasi muda sebagai bekal untuk memulai investasi dan merencanakan masa depan secara finansial, dilansir dari artikel pada laman UOB.
1. Pendapatan (Income)
Merupakan uang yang diterima dari berbagai sumber, baik gaji sebagai pendapatan aktif maupun hasil investasi atau sewa sebagai pendapatan pasif.
2. Pengeluaran (Expenditure)
Mencakup dana yang dikeluarkan setiap bulan, yang terbagi dalam dua kategori, pengeluaran tetap seperti cicilan rumah dan listrik yang wajib dibayar, serta pengeluaran variabel seperti hiburan atau makan di luar yang dapat dikontrol.
3. Cash flow
Menunjukkan selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Jika pendapatan lebih besar dari pengeluaran, maka disebut arus kas positif yang ideal. Sebaliknya, jika pengeluaran lebih besar dari pendapatan, maka arus kas negatif yang dapat memicu utang.
4. Aset
Merupakan segala sesuatu yang memiliki nilai finansial, seperti rumah, emas, saham, atau saldo rekening.
5. Kewajiban (liability)
Liability merujuk pada utang yang harus dibayar, seperti kartu kredit, pinjaman, atau pajak.
(Ilustrasi literasi/inklusi keuangan. Foto: dok Sekolah Auliya)
6. Kekayaan bersih (net worth)
Kekayaan bersih dihitung dari total aset dikurangi kewajiban. Misalnya, jika seseorang memiliki aset senilai Rp500 juta dan utang Rp200 juta, maka kekayaan bersihnya adalah Rp300 juta.
7. Pinjaman (loan)
Merupakan dana yang diperoleh dari bank atau lembaga keuangan, biasanya digunakan untuk kebutuhan seperti pendidikan, modal usaha, atau pembelian properti.
8. Bunga (interest)
Bunga dibagi menjadi dua jenis, bunga sederhana yang dihitung dari pokok pinjaman, dan bunga majemuk yang menyebabkan bunga berbunga dan lebih mahal dalam jangka panjang.
9. Investasi (investment)
Investasi berarti menanamkan dana untuk meningkatkan nilai kekayaan, bisa melalui properti, saham, reksa dana, maupun obligasi.
10. Portofolio
Merupakan kumpulan seluruh aset investasi atau aset keuangan seperti tabungan, saham, emas, dan instrumen lainnya.
Dalam mengelola keuangan, masyarakat disarankan menyusun anggaran berdasarkan proporsi 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk investasi.
Selain itu, penting untuk menghindari arus kas negatif dengan mengontrol pengeluaran, serta mulai
berinvestasi sejak dini agar dapat menikmati manfaat dari efek
compounding.
Dengan memahami istilah-istilah dasar ini, generasi muda diharapkan dapat lebih percaya diri dalam mengambil keputusan finansial dan mengelola keuangan secara bijak sejak awal. (
Muhammad Adyatma Damardjati)