Nakhoda dan Juru Mesin Dibunuh, KM Vizz Jaya 2 Asal Jakarta Terdampar di Karimun Jaya

Kapal ikan KM Vizz Jaya 2 terdampar di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara setelah nahkoda dan kepala kamar mesin dibunuh dan dibuang ke laut oleh anak buah kapal (ABK) kapal ikan tersebut. (Foto: doc Polda Jateng)

Nakhoda dan Juru Mesin Dibunuh, KM Vizz Jaya 2 Asal Jakarta Terdampar di Karimun Jaya

Media Indonesia • 30 April 2025 15:37

Jepara: Nakhoda dan kepala kamar mesin kapal penangkap ikan KM Vizz Jaya 2 dibunuh dan dibuang ke laut oleh anak buah kapal (ABK). Polisi menangkap 10 orang ABK yang diduga pelaku setelah kapal terdampar di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara.

Kapal penangkap ikan KM Vizz Jaya 2 masih tersandar di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara dengan dijaga ketat sejumlah anggota kepolisian, setelah terdampar sejak Jumat, 28 April lalu. Kapal berukuran cukup besar itu bahkan menjadi tontonan warga karena penasaran atas peristiwa terjadi.

Terdamparnya kapal ikan bercat biru tersebut cukup mengherankan warga Karimunjawa yang sebagian besar nelayan. Pasalnya, cuaca di perairan tersebut cukup baik dan tidak ada kerusakan mesin di lambung kapal. Sehingga atas kecurigaan itu polisi turun tangan untuk melakukan pemeriksaan serta mendapati kejanggalan atas hilangnya dua awak kapal yakni nakhoda dan juru mesin.

"Kecurigaan petugas polisi terbukti, karena dari 12 orang awak kapal hanya ada 10 ABK yang tersisa, sedangkan dua orang tidak ditemukan," kata Kepala Sub Direktorat Pembinaan Hukum (Kasubdit Gakkum) Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jawa Tengah AKBP Daryanto di Jepara, Rabu, 29 April 2025.
 

Baca: Wanita Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Indekos Harian di Bekasi

Apalagi sebelumnya Polda Jawa Tengah, lanjut Daryanto, mendapat laporan atas hilang kontaknya kakak beradik asal Indramayu, Jawa Barat yakni Anton sebagai nakhoda kapal dan Kunedi kepala kamar mesin (KKM) setelah berlayar dari Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara pada Kamis, 27 Februari lalu untuk mencari ikan cumi di seputar perairan Kalimantan.

Atas hilangnya nakhoda dan kepala mesin tersebut, polisi menangkap 10 awak kapal yakni IF,35, MIH,19, RAS,23, H,23, YDM,29, FP,35, AW,22, MRF,26, AS,51, dan MF. Berdasarkan pengakuan para tersangka, sebelum dibunuh dan dibuang ke laut, terjadi pertengkaran antara para tersangka merupakan ABK kapal nelayan tersebut dengan kedua korban.

Pertengkaran tersebut menurut para tersangka dipicu masalah pembagian hasil tangkapan. Setelah membunuh dan membuang jasad korban ke laut, para tersangka berusaha melarikan diri, namun karena tidak memahami navigasi mereka akhirnya terdampar di Kepulauan Karimunjawa l, Kabupaten Jepara.

"Kami juga lakukan pencarian terhadap korban dan mencocokkan DNA setiap ada temuan mayat," ujar Daryanto.

Sementara itu kerabat korban Diyana,36, mengaku kehilangan kontak dengan korban sejak beberapa hari sebelum ditemukan kapal tersebut, karena korban curiga hingga melaporkan kehilangan kontak tersebut ke Polda Jawa Tengah.

"Kami curiga kajak beradik itu korban pembunuhan di sekitar perairan Karimunjawa pada Rabu (26 April) lalu," ujarnya.

Hingga kini jenazah kedua korban belum ditemukan, sehingga hanya dapat berharap agar para tersangka dihukum berat karena telah menghilangkan dua nyawa kakak beradik yang merupakan tulang punggung keluarga.

"Kontak terakhir korban dengan istrinya tidak bercerita tentang pekerjaan, hanya menanyakan kabar istri dan anaknya saja," imbuhnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)