FAO: Harga Pangan Global Naik di Tengah Kebijakan Tarif AS

Logo FAO. Foto: dok FAO.

FAO: Harga Pangan Global Naik di Tengah Kebijakan Tarif AS

Ade Hapsari Lestarini • 5 May 2025 12:11

Roma: Harga pangan global naik tipis pada April, sebagian didorong oleh kebijakan tarif impor baru di Amerika Serikat. Demikian dilaporkan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).

Menurut FAO, harga biji-bijian dan sereal, produk susu, dan daging meningkat, sehingga Indeks Harga Pangan acuannya naik sebesar satu persen dibandingkan dengan Maret, meskipun terjadi penurunan harga gula dan minyak sayur.

Melansir Xinhua, Senin, 5 Mei 2025, organisasi tersebut mengatakan dampak terkuat dari perubahan tarif AS terlihat pada biji-bijian dan sereal - komponen terbesar Indeks Harga Pangan FAO - meskipun permintaan musiman, berkurangnya ekspor gandum dari Rusia, dan melemahnya dolar AS juga memainkan peran penting.

"Penyesuaian kebijakan tarif impor Amerika Serikat - termasuk pengecualian Meksiko, importir utama jagung AS, dan penangguhan tarif selama 90 hari di atas 10 persen untuk beberapa mitra dagang lainnya - semakin berkontribusi terhadap tekanan kenaikan harga," catat FAO dalam laporan bulanannya.

Harga susu naik 2,4 persen dari bulan ke bulan dan harga daging naik 3,2 persen. Sebaliknya, harga minyak sayur turun 2,3 persen dan harga gula turun untuk bulan kedua berturut-turut, turun 3,5 persen dari Maret, menurut laporan tersebut.


Ilustrasi bahan pangan. Foto: dok Metrotvnews.com
 

Baca juga: Indonesia Kembali Dipercaya Sebagai Anggota Dewan FAO Periode 2024-2027
 

ADB dukung ketahanan pangan


Bank Pembangunan Asia (ADB) berencana memperluas dukungannya terhadap ketahanan pangan dan gizi jangka panjang di Asia dan Pasifik sebesar USD26 miliar. Total pendanaannya untuk inisiatif ketahanan pangan menjadi USD40 miliar selama 2022-2030.

Melalui pembiayaan dan dukungan kebijakan untuk pemerintah dan perusahaan, program ini bertujuan untuk membantu Asia dan Pasifik menghasilkan makanan yang beragam dan bergizi, menciptakan lapangan kerja, mengurangi dampak lingkungan, dan mempromosikan rantai pasokan pertanian yang tangguh.

Melansir Xinhua, Senin, 5 Mei 2025, ambisi baru ini dibangun berdasarkan janji ADB pada September 2022 untuk menginvestasikan USD14 miliar pada 2025 guna meningkatkan ketahanan pangan dan meredakan krisis pangan regional.

Pada akhir 2024, ADB telah berkomitmen USD11 miliar, sekitar 80 persen dari alokasi awal. Dana tambahan sebesar USD26 miliar yang diumumkan Minggu akan terdiri dari USD18,5 miliar dalam bentuk dukungan langsung ADB untuk pemerintah dan USD7,5 miliar dalam bentuk investasi sektor swasta.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)