Komandan Israel Pembunuh Bocah Palestina dengan 335 Peluru Teridentifikasi sebagai Letkol Benny Aharon

Letnan Kolonel Benny Aharon, bunuh Hind Rajab dan keluarga dengan 335 peluru dari tank. Foto: Hind Rajab Foundation

Komandan Israel Pembunuh Bocah Palestina dengan 335 Peluru Teridentifikasi sebagai Letkol Benny Aharon

Fajar Nugraha • 5 May 2025 09:23

Gaza: Hind Rajab Foundation mengumumkan bahwa mereka telah secara resmi mengajukan pengaduan ke Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda. Laporan tersebut menuduh seorang pejabat militer Israel melakukan kejahatan perang dalam pembunuhan seorang bocah Palestina berusia enam tahun, Hind Rajab, dan keluarganya.

Dalam sebuah pernyataan, yayasan tersebut menunjuk Letnan Kolonel Benny Aharon -,komandan Brigade Lapis Baja ke-401 milik tentara pendudukan Israel,- sebagai perwira yang secara langsung bertanggung jawab atas operasi militer yang menargetkan mobil keluarga Hind di lingkungan Tel al-Hawa, Kota Gaza pada 29 Januari 2024.

Yayasan tersebut mengatakan, pengaduan tersebut menyusul penyelidikan selama setahun, di mana timnya mengidentifikasi para prajurit, perwira, dan komandan lapangan yang terlibat dalam serangan tersebut, yang semuanya berada di bawah komando Aharon.

Hind akan berusia tujuh tahun pada Sabtu, 3 Mei. Alih-alih merayakan ulang tahunnya, organisasi yang didirikan untuk mengenangnya mengumumkan bahwa mereka telah mengambil langkah hukum pertama untuk meminta pertanggungjawaban para pembunuhnya.


Hind Rajab meninggal ditembak oleh prajurit Israel. Foto: Hind Rajab Foundation

Pernyataan tersebut mencatat bahwa unit tank Aharon tidak hanya menembaki mobil keluarga tersebut, tetapi kemudian mengebom ambulans Bulan Sabit Merah Palestina yang dikirim untuk menyelamatkan Hind, menewaskan dua paramedis.

Hind, yang terluka dan ketakutan, tetap hidup selama berjam-jam setelah serangan awal. Dia berbicara kepada paramedis melalui telepon, berbisik, "Saya sangat takut...tolong datang," sebelum meninggal sendirian, tanpa pertolongan.

Jasadnya ditemukan sepuluh hari kemudian, tergeletak di samping sepupunya Lian, di antara reruntuhan dan puing-puing.

Yayasan tersebut mengatakan pengaduan ICC didasarkan pada "bukti yang kuat dan penyelidikan terperinci," yang dilakukan bekerja sama dengan para ahli hukum dan organisasi penelitian, termasuk Arsitektur Forensik.

Yayasan tersebut sedang mencari surat perintah penangkapan untuk Aharon dan anggota unitnya lainnya.

“Ini bukan tindakan balas dendam, tetapi kewajiban hukum dan moral terhadap seorang anak yang terbunuh saat memohon bantuan,” kata Diab Abu Jahjah, kepala Hind Rajab Foundation, dikutip Palestine Chronicle, Senin 5 Mei 2025.

“Hari ini, Hind seharusnya meniup lilin ulang tahun. Sebaliknya, kami mengungkap identitas pembunuhnya, dan kami akan mengejarnya dengan fakta dan hukum,” ujar Diab.

Yayasan tersebut menyimpulkan bahwa pengajuan ini menandai “awal dari jalan panjang menuju keadilan,” dan berjanji untuk melanjutkan upaya untuk mengungkap dan meminta pertanggungjawaban semua pihak yang bertanggung jawab atas pembantaian Tel al-Hawa, sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas melawan impunitas atas kejahatan yang dilakukan terhadap warga sipil Palestina.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)