Menkes: Ketimbang Covid-19, Campak Penyakit Paling Menular Didunia

Menkes Budi Gunadi Sadikin. Foto: Metro TV/Joy Jones.

Menkes: Ketimbang Covid-19, Campak Penyakit Paling Menular Didunia

Despian Nurhidayat • 8 September 2025 08:58

Jakarta: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan campak merupakan penyakit paling menular di dunia, bahkan jauh lebih menular dibandingkan covid-19. Ia menyebut tingkat penularan campak bisa mencapai 18 kali lipat dari satu kasus.

"Jadi campak itu adalah penyakit yang paling menular. Kalau dulu covid-19, ingat pertama kali ada yang namanya reproduction rate. Jadi satu orang nularin ke-2 atau ke-3. Campak itu satu orang bisa nularin ke-18," kata Budi saat meninjau penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Sumenep, Jawa Timur, dilansir dari laman resmi Kemenkes, Senin, 8 September 2025.  

Meski sangat menular, kata Budi, campak sebenarnya sudah memiliki vaksin yang efektif untuk mencegah penularan. 

"Untungnya, sama seperti covid-19 sekarang, sudah ada vaksinnya, dan vaksinnya itu efektif. Jadi kalau divaksinasi, pasti dia tidak akan kena penyakit campak lagi," ujar Budi.

Budi mengingatkan campak bukan hanya penyakit menular biasa, tetapi juga bisa menyebabkan kematian dengan tingkat fatalitas yang cukup tinggi. Pemerintah pun menekankan langkah utama dalam menghadapi wabah campak adalah melakukan imunisasi massal. 
 

Baca juga: Jalan Cepat 15 Menit Sehari Tekan Risiko Kematian hingga 20%

Kalau ada outbreak, tindakan nomor satu adalah melakukan imunisasi. Ia menargetkan sekitar 70 ribu anak di Sumenep bisa mendapatkan imunisasi campak dalam waktu dua minggu. 

"Target kita dua minggu selesai. Kalau dalam dua minggu selesai, mudah-mudahan ini akan langsung secara drastis menurunkan indikasi campak," ucap Budi.

Budi menegaskan pemerintah telah menyiapkan pasokan vaksin campak yang cukup. Ada 11 ribu vial vaksin, 1 vial rata-rata bisa dipakai untuk delapan orang. "Jadi cukup untuk 80 ribu anak,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan bahaya hoaks yang menghambat imunisasi. Budi mengatakan informasi-informasi demikian sangat berbahaya.

"Teman-teman, itu sangat berbahaya dan jahat. Karena kita lihat sampai meninggal 20 anak, hanya gara-gara masyarakat diteror berita-berita itu," pungkas Budi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)