SPPG Solo Maksimalkan Serap Tenaga Kerja Lokal

Wali Kota Solo sidak SPPG Sondakan 1. Metrotvnews.com/ Triawati Prihatsari

SPPG Solo Maksimalkan Serap Tenaga Kerja Lokal

Triawati Prihatsari • 25 October 2025 18:15

Solo: Program makan bergizi gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto memberikan dampak ganda yakni banyak menyerap tenaga kerja. Termasuk di Solo, dapur MBG melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) banyak menyerap tenaga kerja lokal.

Bahkan 70 persen lebih tenaga kerja SPPG Solo diisi warga asli Solo. Dari total 852 tenaga kerja di 19 SPPG yang telah beroperasi di Kota Solo, sebanyak 628 orang atau 73,7 persen di antaranya warga Solo.

"Artinya sebagian besar tenaga kerja lokal sudah terserap. Ini sesuai harapan Pak Wali (Wali Kota Solo), bahwa program ini tidak hanya memberi makan anak-anak sekolah, tapi juga membuka lapangan kerja," kata Wakil Satgas MBG Kota Solo, Purwanti, di Solo, Sabtu, 25 Oktober 2025.
 

Baca: 

Sosialisasi MBG di Bogor Fokus pada Pemerataan dan Pengawasan Publik

 
Diketahui Wali Kota Solo Respati Ardi menargetkan minimal 60 persen tenaga kerja di SPPG yang ada di Solo harus dari warga lokal. Menurut Purwanti, satu SPPG mempekerjakan sekitar 50 tenaga kerja. Jumlah tersebut terdiri dari 47 relawan dan tiga tenaga ahli.

Relawan bertugas di bagian dapur, distribusi, keamanan, hingga kebersihan. Sedangkan tenaga ahli bertanggung jawab pada aspek gizi dan pengawasan kualitas pangan.

"Tidak hanya relawan, tenaga ahli SPPG hampir 70 persen juga dari Solo. Jadi pemberdayaan masyarakat ini memang nyata, baik di sisi operasional maupun tenaga profesionalnya,” jelas Purwanti.

Di sisi lain, ia menjelaskan proses rekrutmen tenaga SPPG diserahkan kepada masing-masing mitra pengelola SPPG, dengan tetap mengedepankan prinsip pemberdayaan warga sekitar lokasi berdirinya SPPG. Mekanisme penjaringan dilakukan secara terbuka dengan melibatkan RT/RW setempat.

"Kita tetap mendorong agar yang direkrut warga sekitar. Ibaratnya, orang Solo bilang ‘pagar mangkok’, jadi masyarakat sekitar ikut menjaga dan merasa memiliki,” terang Purwanti.

Ditambahkan Koordinator SPPG Kota Surakarta, Priyo Widyastoko, secara keseluruhan, komposisi tenaga kerja di SPPG memang didominasi oleh warga Solo, terutama ibu rumah tangga di sekitar lokasi.

"Rata-rata usia pegawai maksimal 50 tahun. Banyak di antara mereka ibu rumah tangga yang kini punya penghasilan tambahan. Jam kerja delapan jam per hari, dan sistem pengupahan disesuaikan dengan kebijakan masing-masing SPPG, namun semuanya dipastikan layak,” ungkap Priyo. 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)