Program ASEAN-UK Advancing Creative Economy meluncurkan Jajak Pendapat Persepsi Regional tentang Ekonomi Kreatif ASEAN yang pertama pada Rabu, 22 Oktober 2025. (British Council)
Jakarta: Program ASEAN-UK Advancing Creative Economy meluncurkan Jajak Pendapat Persepsi Regional tentang Ekonomi Kreatif ASEAN yang pertama pada Rabu, 22 Oktober 2025, yang mengungkap kuatnya optimisme publik sekaligus tantangan utama yang dihadapi para profesional ekonomi kreatif di seluruh Asia Tenggara.
Jajak pendapat yang diinisiasi Sekretariat ASEAN dan negara-negara anggotanya melalui Senior Officials Responsible for Culture and Arts (SOMCA) ini, memetakan secara komprehensif sikap publik dan realitas industri di 10 negara anggota ASEAN serta Timor-Leste. Penilaiannya mencakup kesadaran akan ekonomi kreatif, persepsi pertumbuhan, dan ekosistem yang mendukungnya.
Temuan Utama:
-
Optimisme Pertumbuhan: Sebesar 60% responden meyakini bahwa ekonomi kreatif mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dari jumlah tersebut, 43% melihat adanya dampak positif terhadap pembangunan ekonomi regional dan kesejahteraan masyarakat.
-
Pengaruh Budaya: Sebanyak 54% responden setuju bahwa kearifan dan budaya lokal memegang peranan penting dalam pembentukan produk dan layanan kreatif.
-
Hambatan Akses: Dari sisi publik, 53% menyebutkan tingginya biaya sebagai kendala utama untuk mengakses produk kreatif. Sementara itu, 50% kalangan profesional menyoroti kurangnya koordinasi di tingkat regional.
-
Kesenjangan Pemahaman: Hanya 47% dari publik yang merasa ‘cukup familiar’ dengan istilah “ekonomi kreatif”. Hal ini mengindikasikan adanya kebutuhan untuk advokasi dan edukasi yang lebih luas.
Berbekal temuan ini, negara-negara anggota ASEAN beserta para mitranya dapat menyusun strategi yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor kreatif yang kokoh dan berdaya saing.
Dalam acara peluncuran Jejak Pendapat ini, Helen Fazey, Duta Besar Inggris untuk ASEAN, mengatakan, “Jajak pendapat ini menegaskan adanya ambisi besar untuk membangun ekonomi kreatif yang kokoh di seluruh kawasan ASEAN."
"Belajar dari pengalaman di Britania Raya di mana kreativitas menjadi motor penggerak inovasi dan pertumbuhan dengan kontribusi lebih dari £124 miliar per tahun bagi perekonomian wilayah, kami berkomitmen untuk membuka potensi serupa di Asia Tenggara melalui kemitraan strategis dengan ASEAN," ungkapnya di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.
Sementara itu, Summer Xia, Country Director Indonesia and Director Southeast Asia, British Council, menambahkan, “Kekuatan data terletak pada kemampuannya untuk mendorong tindakan nyata. Jajak pendapat ini memberikan gambaran yang jernih mengenai prioritas utama komunitas kreatif di Asia Tenggara, sekaligus menunjukkan di mana saja kesenjangan masih terjadi."
"Kami tengah menerjemahkan temuan ini menjadi sebuah panduan praktis dalam ASEAN Creative Economy Sustainability Framework Companion Guide. Tujuannya adalah untuk membantu para pembuat kebijakan dan mitra untuk merancang intervensi yang relevan, inklusif, dan berdampak jangka panjang."
"British Council bangga dapat bersinergi dengan ASEAN dan Inggris dalam mewujudkan ekonomi kreatif yang benar-benar bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat," tutur Summer.
Masa Depan Ekonomi Kreatif
Dengan dukungan dari Britania Raya, para pemimpin ASEAN telah mengadopsi Kerangka Keberlanjutan Ekonomi Kreatif (Creative Economy Sustainability Framework) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 di Malaysia, tanggal 26 Mei 2025. Kerangka ini menetapkan visi bersama untuk mewujudkan ekonomi kreatif yang berbasis budaya, inklusif, dan berkelanjutan.
Kerangka ini juga menjadi panduan kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan dan membuka peluang. Terdapat 13 prioritas strategis yang diuraikan, dengan fokus utama pada evaluasi berbasis bukti, peningkatan kesadaran akan nilai ekonomi kreatif, serta promosi pendidikan kreatif melalui seni dan pemikiran kritis.
San Lwin, Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Sosial-Budaya, menegaskan bahwa momen ini adalah tonggak penting dari kemitraan strategis ASEAN dan Inggris.
“Saya mengajak semua pihak untuk berkomitmen lebih kuat dalam membangun masa depan dimana inovasi dan kreativitas adalah konektor terkuat kita yang mendorong kemakmuran, mempererat persatuan budaya, memajukan keadilan sosial, dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan yang inklusif demi manfaat seluruh masyarakat kita, untuk menempa sebuah Komunitas ASEAN yang Penuh Peluang bagi Semua.”
Untuk mewujudkan visi tersebut, ASEAN Creative Economy Sustainability Framework Companion Guide akan segera diterbitkan sebagai bagian dari program ASEAN-UK Advancing Creative Economy. Panduan ini akan menjabarkan langkah-langkah praktis bagi para pembuat kebijakan, pelaku kreatif, dan mitra industri.
Melalui program berkelanjutan ini, British Council dan Misi Britania Raya untuk ASEAN menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung kepemimpinan ASEAN untuk menciptakan masa depan kreatif yang kolaboratif, inovatif, dan inklusif.
Baca juga:
ASEAN-UK Luncurkan Jajak Pendapat Persepsi Regional Pertama Mengenai Ekonomi Kreatif