Warga Semarang Demak Terdampak Banji Mulai Alami Gatal hingga Diare

Semarang: Warga terdampak banjir di Kota Semarang dan Demak, Jawa Tengah, mulai terserang penyakit. Jumlah warga mendatangi posko kesehatan dan Puskesmas setiap hari terus berdatangan, mengeluhkan berbagai penyakit. seperti gatal-gatal, diare, pusing, flu, batuk dan pilek.

Seorang dokter dari Puskesmas Gayamsari, Rahayu Dewi, mengatakan jumlah warga terdampak banjir mengunjungi posko kesehatan terus meningkat. Menurut dia, setiap hari pukul 08.00-12.00 WIB, jumlah warga datang berkisar 20-30 orang untuk memeriksakan kesehatan dan berobat.

"Jumlah itu masih banyak lagi di sejumlah posko dan puskesmas dengan keluhan penyakit khas banjir seperti gatal-gatal, diare, pusing, flu, batuk dan pilek karena terlalu lama berendam di dalam air," ujar Dewi di Posko kesehatan di median Jalan Kaligawe Raya, Kamis, 30 Oktober 2025.

Warga Terdampak Banjir Mulai Mengungsi

Selain itu, gelombang pengungsian mulai berdatangan di sejumlah titik seperti Balai Kelurahan Muktiharjo Kidul 22 jiwa, Masjid Kampus USM 17 jiwa, Masjid Al Islah Kecamatan Genuk 46 jiwa, Mushola Baiturrahman Kecamatan Genuk 11 jiwa dan Mushola Al-Huda Genuksari ada 3 jiwa.

"Kami bersama tetangga terpaksa mengungsi karena rumah tidak dapat ditempati akibat terendam banjir setinggi 90 centimeter," ujar Tutik, warga Muktiharjo, Kota Semarang di tempat pengungsian Masjid Kampus USM.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan, berdasarkan data, sudah ada 99 jiwa warga di sejumlah lokasi banjir mengungsi, karena rumahnya terendam banjir hingga lebih 90 centimeter. Pihaknya memprakirakan jumlah pengungsi akan meningkat.

"Petugas gabungan dan relawan terus melakukan patroli menggunakan perahu karet bersiap mengevakuasi warga terdampak banjir. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang juga telah mendirikan dapur umum untuk warga terdampak dan petugas di lapangan," ungkap dia. (MI/AS)