Forjukafi Tekankan Pentingnya Peningkatan Literasi Zakat dan Wakaf

Ilustrasi kegiatan Zakat Wakaf Funwalk di Car Free Day (CFD) Jakarta pada Minggu, 21 September 2025. Dok. Istimewa

Forjukafi Tekankan Pentingnya Peningkatan Literasi Zakat dan Wakaf

Achmad Zulfikar Fazli • 21 September 2025 16:56

Jakarta: Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) menekankan pentingnya meningkatkan literasi masyarakat soal zakat dan wakaf. Potensi wakaf dan zakat dapat digali secara maksimal jika literasi masyarakat terkait wakaf dan zakat tinggi.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Forjukafi, Idy Muzayyad, saat mengikuti acara Zakat Wakaf Funwalk di Car Free Day (CFD) Jakarta pada Minggu, 21 September 2025. Kegiatan ini diikuti 1.400 peserta.

Idy menegaskan Forjukafi konsisten mendukung upaya peningkatan literasi wakaf dan zakat, di antaranya dengan menjadi bagian dari kegiatan Pawai Dampak Kebaikan Zakat Wakaf-Blissful Mawlid Funwalk yang digelar Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) RI.

"Bagi Forjukafi, penting mengambil peran dalam meningkatkan literasi masyarakat terhadap wakaf dan zakat, karena besarnya dampak kebaikan dari wakaf dan zakat seiring dengan tingginya literasi wakaf dan zakat," kata Idy di Kemenag RI, Minggu, 21 September 2025.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag), KH Nasaruddin Umar menekankan pentingnya penguatan zakat dan wakaf. Penguatan itu akan memberi dampak signifikan terhadap pengentasan kemiskinan.

“Kalau zakat ini aktif, wakaf ini aktif, kita hanya butuh Rp 20 triliun. Rp 20 triliun itu sudah bisa membebaskan kemiskinan mutlak. Apalagi nanti kalau zakat wakaf itu sudah berdaya, maka sudah tidak ada lagi orang-orang miskin di Indonesia,” ujar Menag Nasaruddin.
 


Menag mengatakan bahwa potensi zakat Indonesia diperkirakan mencapai Rp220 triliun per tahun. Namun, yang berhasil digali baru Rp41 triliun. Dia menambahkan wakaf seharusnya memiliki potensi lebih besar dari zakat, sebagaimana praktik di negara-negara lain. 

Menag menegaskan penguatan zakat dan wakaf bukan hanya kewajiban keagamaan, melainkan juga strategi pemberdayaan ekonomi umat.



Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menegaskan zakat dan wakaf perlu terus digelorakan agar pengumpulan dan pendistribusiannya memberikan dampak nyata.

“Zakat seperti yang pak menteri agama sering sampaikan kepada kami, harus terus digelorakan, harus terus dikampanyekan, agar pengumpulan zakat makin maksimal, agar pendistribusian zakat juga makin memberikan dampak yang nyata kepada umat Islam,” ujar Abu.

Abu menambahkan wakaf juga dapat mendukung pendidikan Islam. Kemenag ingin menjadikan wakaf untuk madrasah dan pendidikan Islam untuk menciptakan sarana dan prasarananya semakin layak. "Agar anak-anak kita juga mendapatkan pendidikan yang betul-betul memberikan dampak yang nyata bagi upaya mereka untuk menjadikan Indonesia makin baik di tahun yang akan datang,” jelas Abu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)