Ilustrasi. Foto: Xinhua/Michael Nagle.
Husen Miftahudin • 10 October 2025 07:49
New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street melemah pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), karena S&P 500 dan Nasdaq mundur dari rekor tertinggi. Ini terjadi lantaran penutupan pemerintah federal AS memasuki hari kesembilan tanpa adanya tanda-tanda penyelesaian.
Mengutip Xinhua, Jumat, 10 Oktober 2025, indeks Dow Jones Industrial Average turun 243,36 poin, atau 0,52 persen, menjadi 46.358,42. Indeks S&P 500 merosot 18,61 poin, atau 0,28 persen, menjadi 6.735,11. Indeks Komposit Nasdaq merosot 18,75 poin, atau 0,08 persen, menjadi 23.024,63.
Sebanyak sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor material dan industri memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,52 persen dan 1,44 persen. Sektor barang konsumsi pokok berbalik arah dengan naik 0,61 persen.
Senat AS pada Kamis gagal untuk ketujuh kalinya meloloskan proposal pendanaan yang saling bersaing, memperpanjang kebuntuan di Washington. Dinas Pendapatan Internal (IRS) mengumumkan hampir separuh tenaga kerjanya akan dirumahkan, sementara kekurangan pengatur lalu lintas udara memaksa Badan Penerbangan Federal (FAA) untuk menunda penerbangan AS.
(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
Pergerakan saham AS
Adapun, saham Delta naik empat persen setelah perusahaan melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan. CEO Delta Air Lines Ed Bastian mengatakan belum melihat dampak apa pun sejauh ini dari penutupan pemerintah AS tersebut, tetapi memperingatkan beberapa dampak dapat muncul jika hal itu tak segera diselesaikan dalam 10 hari ke depan.
Sementara itu, saham Nvidia naik hampir 1,8 persen setelah naik 2,2 persen pada Rabu, ketika CEO Jensen Huang mengatakan permintaan daya komputasi telah meningkat secara substansial dalam enam bulan terakhir.
Saham Costco Wholesale naik lebih dari tiga persen setelah peritel tersebut melaporkan angka penjualan bulanan yang kuat.
Tom Hainlin dari US Bank Asset Management mengatakan hasil Delta dan Costco menunjukkan konsumen yang tangguh di tengah lingkungan makroekonomi yang tidak menentu. "Kita bisa melihat secara langsung apakah ada titik balik dalam perilaku konsumen, dan kami belum melihatnya," ujar dia.
Tesla turun 0,7 persen setelah Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) membuka penyelidikan terhadap perangkat lunak Full Self-Driving milik produsen mobil tersebut. Saham Oracle naik lebih dari tiga persen pada Kamis setelah TD Cowen memproyeksikan raksasa perangkat lunak tersebut dapat membukukan pendapatan dan laba yang jauh di atas ekspektasi pasar pada 2030.
Sementara pasar secara umum memperkirakan Federal Reserve akan melakukan dua pemotongan suku bunga tambahan pada pertemuan-pertemuan terakhirnya tahun ini, Gubernur Fed Michael Barr mengatakan ia tetap khawatir inflasi dapat berlanjut dan memperingatkan para pembuat kebijakan tidak boleh berpuas diri dalam mengembalikan inflasi ke target bank sentral sebesar dua persen.