Ilustrasi. Foto: MI/Susanto.
Husen Miftahudin • 10 October 2025 09:14
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pagi ini mengalami pelemahan setelah mencetak rekor tertinggi pada penutupan perdagangan kemarin. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG berada di posisi 8.259,075.
Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.05 WIB, IHSG langsung turun 12,889 poin setara 0,16 persen ke level 8.238,048.
Adapun sebanyak 196 saham emiten melemah pada perdagangan pagi ini. Sementara, 259 saham lainnya menguat dan 170 saham stagnan.
Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.05 WIB sebanyak Rp1,708 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 2,192 miliar saham.
(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
IHSG berpotensi terkoreksi
Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman memprediksi IHSG pada perdagangan hari ini berpotensi kembali terkoreksi. "Diperkirakan
support IHSG pada level 8.130-8.200 dan
resist IHSG di level 8.270-8.300," jelas dia.
Adapun IHSG kemarin (9/10) ditutup naik 1,04 persen, tapi masih disertai dengan
net sell asing sebesar Rp1,48 triiun. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, BUMI, AADI, dan BBNI.
Sementara itu, bursa saham AS, Wall Street, ditutup melemah pada Kamis (9/10) waktu setempat. Investor memilih menahan diri sambil menunggu dimulainya musim laporan keuangan kuartal III-2025. Dow Jones terkoreksi 0,52 persen, S&P 500 turun 0,28 persen, dan Nasdaq melemah 0,08 persen.
Di sisi lain, pasar
saham Asia kembali melanjutkan
rally pada Kamis (9/10), seiring investor penguatan saham-saham terkait AI. Sementara itu, harga emas bertahan di atas level USD4.000 per ons dan dolar AS tetap menguat, sedangkan harga minyak terkoreksi setelah kabar kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Indeks Nikkei Jepang tercatat naik 1,77 persen, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa. Sementara itu, indeks Taiex Taiwan naik 0,88 persen, S&P/ASX 200 Australia naik 0,25 persen. Sedangkan, Hang Seng Hong Kong turun 0,29 persen. Sementara itu, bursa Korea Selatan tutup karena libur nasional.