Sampah Pendaki Menumpuk, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara

Balai Besar TNGGP menutup sementara jalur pendakian mulai 13 Oktober 2025 sampai batas waktu tak ditentukan.

Sampah Pendaki Menumpuk, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara

Media Indonesia • 12 October 2025 19:11

Sukabumi: Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) akan menutup sementara seluruh aktivitas pendakian. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya volume sampah yang ditinggalkan para pendaki.

Kepala Balai Besar TNGGP, Arief Mahmud, menetapkan penutupan berlaku mulai Senin, 13 Oktober 2025. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari memorandum Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.

“Penutupan sementara kegiatan pendakian ini pada seluruh jalur, meliputi Cibodas, Gunung Putri, dan Selabintana,” kata Arief, Minggu, 12 Oktober 2025.

TNGGP merupakan destinasi pendakian populer dengan ekosistem hutan hujan tropis pegunungan. Aksesnya yang mudah dari kota-kota besar justru menjadi tantangan tersendiri terkait penumpukan sampah dan daya dukung jalur.

“Sampah di jalur pendakian TNGGP selalu jadi permasalahan yang berulang. Kondisi ini berdampak terhadap kenyamanan dan kelestarian ekosistem di TNGGP,” jelasnya.

Penutupan sementara menjadi momentum untuk perbaikan menyeluruh tata kelola pendakian. Balai Besar TNGGP menargetkan mewujudkan konsep zero waste atau bebas sampah di kawasan tersebut.

Aksi Bersama dan Perbaikan Sistem

Penyelesaian masalah sampah akan melibatkan aksi bersama petugas, mitra, akademisi, dan komunitas. Langkah konkretnya meliputi pengangkutan, pemilahan, dan pengolahan sampah yang tersisa di sepanjang jalur pendakian.

Bersamaan dengan itu, perbaikan tata kelola pendakian juga akan dilakukan. Upaya ini mencakup peninjauan ulang prosedur perizinan, penataan basecamp, peningkatan sarana prasarana, dan penyempurnaan sistem pengawasan SIAP GEPANG.

Sistem pelayanan pendakian juga akan direvitalisasi secara menyeluruh. Revitalisasi meliputi penyempurnaan basis data pendaki, penguatan kapasitas pemandu, dan pengembangan edukasi pendaki cerdas yang peduli terhadap kelestarian alam.

“Kegiatan pendakian akan dibuka kembali setelah seluruh tahapan perbaikan selesai dilaksanakan,” imbuh dia.

Mekanisme Refund dan Imbauan untuk Publik

Selama masa penutupan, calon pendaki yang telah melakukan pelunasan biaya akan mendapat informasi lanjutan melalui email. Mekanisme refund atau perubahan jadwal pendakian akan diinformasikan melalui email terdaftar.

Balai Besar TNGGP mengimbau masyarakat dan semua pemangku kepentingan mendukung upaya ini. Tujuannya untuk mewujudkan tradisi pendakian gunung yang lebih bertanggung jawab, bersih, dan berkelanjutan.

“Sehingga ekosistem konservasi di kawasan TNGGP tetap terjaga dengan baik,” pungkas Arief.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)