Ilustrasi. Foto: Dok MI
Insi Nantika Jelita • 7 August 2025 11:29
Jakarta: Bank Indonesia (BI) mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2025 terjaga sebesar USD152 miliar atau sekitar Rp2.482 triliun (kurs Rp16.323). Angka tersebut anjlok dari posisi pada akhir Juni 2025 sebesar USD152,6 miliar atau senilai Rp2.492 triliun.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menjelaskan penyebab utama penyusutan cadangan devisa Indonesia karena kewajiban pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis, 7 Agustus 2024.
(Ilustrasi. Foto: Dok MI)
Di atas standar kecukupan internasional
Lebih lanjut, Denny menuturkan posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2025 setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Serta, berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ungkap dia.
Ke depan, Bank Indonesia memandang posisi cadangan devisa akan terus memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga, neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus, serta persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang menarik.
"Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata dia.